Nikmatnya Sabu Betawi
SARAPAN menjadi kebutuhan dasar manusia agar memiliki energi untuk beraktifitas setiap harinya. Banyak alternatif menu yang bisa disantap, namun akan lebih mantap jika sarapan bubur (sabu) Betawi ala Bang Rais di Sorogenen.
"Kami buka sejak pukul 6 pagi sampai pukul 9 saja, jadi bagi yang ingin sabu bisa datang langsung ke tempat kami, dijamin kenyang, mantap dan lezat. Selain itu tempatnya nyaman dan bersih," promonya semangat.
Menurutnya bagi yang malas dengan makanan berat, sabu dengan bubur Betawi buatannya sangat cocok. Selain penyajiannya khas, cita rasanya dijamin beda dengan bubur ayam kebanyakan.
Dijelaskan, letak perbedaan buburnya terletak pada tambahan rempah tertentu agar lebih sedap dan tambahan daun salam. Sehingga saat bubur dimakan akan terasa aromanya. Tetap berbahan standar dari beras, air dan sedikit garam.
Pada penyajiannya digunakan kecap asin agar lebih sedap. Serta beberapa toping yang cukup khas, seperti suwiran ayam, potongan kecil cakwe dan emping yang cukup banyak. "Saya berikan toping yang cukup banyak, agar lebih mantap dan kenyang saat dimakan konsumen saya, terutama untuk ayamnya," ujarnya.
Ditegaskan, bubur ayamnya tidak diberi kuah santan dan kaldu bumbu kuning seperti umumnya. Karena menurutnya banyak orang yang menghindari kolesterol sehingga tidak suka makanan bersantan dan kaldu terlalu banyak.
Untuk itu, sama seperti produk sotonya, bubur ayam juga tidak ada kuah santannya. Namun rasanya tetap terjamin karena diberikan kuah yang sedap dengan bumbu rahasia.
Untuk menikmati seporsi bubur ayam ini konsumen cukup membayar Rp7 ribu saja, namun dengan tampilan dan rasa maksimal. "Pokoknya saya jamin berbeda dengan bubur ayam kebanyakan, ayo sabu di warung kami," pungkasnya. (bunda manis)
0 komentar
Posting Komentar