MENGIRIS TEMPE - Caram tengah memperagakan cara kerja mesin ciptaanya yang dapat secara cepat mengiris tempe dengan mudah.
**Melihat Semangat Caram, Sang Pencipta Alat Potong Tempe
Buat Mesin Pemotong Tempe, Diminati Hingga Luar Kota
Kegagalan menjadi bos tempe di beberapa kota tidak membuat Caram (51) warga Desa Tengengwetan, Kecamatan Siwalan putus semangat. Dari kegalalan itu, dia berhasil menemukan ide membuat alat pemotong tempe yang banyak dibutuhkan bagi perajin keripik tempe. Seperti apa?
Caram (51) tinggal di Desa Tengengwetan, Kecamatan Siwalan. Ia menempati sebuah rumah ukuran kecil namun terlihat bersih dan rapi. Di rumah itulah, ia mengemasi beberapa kardus alat pemotong tempe di ruang tamu.
Pria yang telah mempunyai tiga anak ini menjelaskan, perjalanan panjang penemuan alat pemotong tempe guna produksi tempe keripik ini dimulai sekitar tahun 1990. Itu dilakukan dari kegagalan demi kegagalan yang dirasakan saat menjalani usaha menjadi perajin tempe.
"Saat itu terakhir saya di daerah Pati yang juga sama, usaha jualan tempe bangkrut. Kemudian saya melihat banyak pedagang keripik tempe yang produksinya laris manis, hingga saya kepikiran membuat alat mesin tersebut," ungkapnya.
Dia menjelaskan, sekitar dua tahunan, berbagai alat yang menjadi uji coba dalam pembuatan alat tersebut baru tercipta sempurna dapat digunakan dengan baik.
"Kebetulan tetangga saya itu pembuat keripik tempe, yang semula masih menggunakan alat manual dengan pisau dapur untuk mengirisnya. kemudian saya sedikit memamerkan dengan membawa sebuah tempe yang saya bawa pulang hanya hitungan detik sebuah tempe menjadi beberapa lembar tempe dengan ketebalan irisan yang sama," ungkapnya.
Caram mengungkapkan, banyaknya keunggulan alatnya yang dapat digunakan para home industri kripik tempe. Dengan alat tersebut menjadi mudah, cepat waktu, dan kualitas irisan tempe yang nyaris sama. Berbeda dengan keahlian mengiris tempe dengan menggunakan pisau, yang dipastikan gelombang irisan berbeda dengan keahlian relatif cukup susah.
"Kalau perajin keripik tempe yang ahli bagian memotong atau pengiris tempe sakit kontan produksi mandeg. Berbeda dengan alat ini, yang dengan mudah digunakan oleh siapun, bahkan anak SD saja mudah menggunakannya," ungkapnya.
Mesin dengan bahan baku waterpom mobil hijet 1000 dan cary. Di dalam mesin dilengkapi dua gerigi yang didesain memutarkan piringan logam pipih sebagai alat pemotong dan dikombinasikan kayu pinus. Hal itu diklaim Caram mampu bertahan hingga sepuluh tahun. Saat ini, ia telah dibanderal dengan harga Rp 1,5 juta untuk alat pemotong manual, sedangkan alat pemotong dinamo dibanderol dengan harga Rp2,5 juta.
"Alhamdulillah setiap bulannya pesanan dari luar kota, Jogakarta, Brebes Pemalang hingga daerah Sumatera terus mengalir," ungkap Caram yang mengaku setiap tahunnya diikutsertakan dalam pameran kabupaten hingga pameran provinsi.
Penyempurnaan dalam inovasi mesin temuannya selalu dikembangkan setiap saat. Dengan begitu diharapkan akan banyak membantu masyarakat yang membutuhkan.
"Mesin-mesin banyak ditemukan ditoko-toko, tapi mesin pemotong tempe ini hanya saya mungkin di Indonesia ini, harapan saya semoga banyak bermanfaat bagi masyarakat dalam pengembangan usaha kerajinan makanan olahan dari tempe," ungkapnya. (bunda manis)
0 komentar
Posting Komentar