DALAL MUSLIMIN
KOMBINASI - Busana muslimah dengan kombinasi payet dan bordir banyak peminatnya.
PEKALONGAN - Perkembangan model pakaian semakin beragam saja, seperti pakaian muslimah yang kini sudah memiliki tren tersendiri bagi sebagian kalangan yang memang menyukai jenis pakaian ini. Seperti terlihat di Malmo Fashion yang ada di Mega Centre ini.
Amanah, karyawan toko Malmo Fashion menjelaskan bahwa dewasa ini model baju muslimah yang banyak disukai adalah jenis kombinasi antara payet dan bordiran. "Sekarang lagi musim payetan dan bordiran," jelasnya.
Untuk itulah pihaknya menawarkan beragam pakaian muslimah dengan beragam motif payet dan bordiran yang diharapakan akan laris dipasaran. Meskipun pada dasarnya model pakaian payet dan bordiran sudah banyak berkembang di Pekalongan.
Harganyapun, menurutnya, masih relatif terjangkau seperti pakaian pada umumnya. Sebab masih dikisaran harga Rp 79 ribu hingga Rp 225 ribuan. Ini untuk menyesuaikan harga di pasaran juga yang saat ini cukup ketat persaingannya.
Dijelaskan, bahan yang digunakan untuk membuat busana muslim ini dipilih dari bahan yang adem di badan sehingga tidak menimbulkan panas atau tidak menyerap keringat. Seperti bahan katun, tesa dan lain-lain.
Baju muslimah payet dan bordir yang kini menjadi tren ini didatangkan dari luar kota, "Rata-rata produk dari Jakarta," tambahnya. Pangsa pasarnyapun saat ini sudah terbuka lebar, dari ABG, remaja, dewasa bahkan ibu-ibu. Tentunya, ini akan menjadi mode tersendiri bagi para pemakainya. Sehingga produsen akan selalu berkreasi untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. (dalal muslimin)
KOMBINASI - Busana muslimah dengan kombinasi payet dan bordir banyak peminatnya.
PEKALONGAN - Perkembangan model pakaian semakin beragam saja, seperti pakaian muslimah yang kini sudah memiliki tren tersendiri bagi sebagian kalangan yang memang menyukai jenis pakaian ini. Seperti terlihat di Malmo Fashion yang ada di Mega Centre ini.
Amanah, karyawan toko Malmo Fashion menjelaskan bahwa dewasa ini model baju muslimah yang banyak disukai adalah jenis kombinasi antara payet dan bordiran. "Sekarang lagi musim payetan dan bordiran," jelasnya.
Untuk itulah pihaknya menawarkan beragam pakaian muslimah dengan beragam motif payet dan bordiran yang diharapakan akan laris dipasaran. Meskipun pada dasarnya model pakaian payet dan bordiran sudah banyak berkembang di Pekalongan.
Harganyapun, menurutnya, masih relatif terjangkau seperti pakaian pada umumnya. Sebab masih dikisaran harga Rp 79 ribu hingga Rp 225 ribuan. Ini untuk menyesuaikan harga di pasaran juga yang saat ini cukup ketat persaingannya.
Dijelaskan, bahan yang digunakan untuk membuat busana muslim ini dipilih dari bahan yang adem di badan sehingga tidak menimbulkan panas atau tidak menyerap keringat. Seperti bahan katun, tesa dan lain-lain.
Baju muslimah payet dan bordir yang kini menjadi tren ini didatangkan dari luar kota, "Rata-rata produk dari Jakarta," tambahnya. Pangsa pasarnyapun saat ini sudah terbuka lebar, dari ABG, remaja, dewasa bahkan ibu-ibu. Tentunya, ini akan menjadi mode tersendiri bagi para pemakainya. Sehingga produsen akan selalu berkreasi untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. (dalal muslimin)
0 komentar
Posting Komentar