PEKALONGAN - Kondisi perekonomian yang semakin carut marut akibat adanya krisis ekonomi global menjadikan uang muka kepemilikan KPR menjadi naik 30% dari semual yang 10%. Hal ini menjadi keberatan tersendiri bagi pihak pengembang yang pada akhirnya menurunkan tingkat pembelian. Seperti disampaikan Ketua Komisariat REI Kota Pekalongan Ricsa Manggkulla kepada Radar dalam acara REI Expo ke 6 di Sri Ratu Mega Centre, Kamis kemarin (20/11).
"Uang muka yang harus 30% ini memberatkan calon user pembeli kita, yang tadinya 10 % oke. Saya menangkap disini pihak perbankan mencari aman. Jika dia mendapat pembeli dengan UM gede maka meyakinkan bahwa ini adalah pembeli yang terfilter, tidak mungkin ada kemacetan dalam kredit tiap bulannya," tandasnya.
Risca juga menuturkan bahwa kemarin coba turun kelapangan sudah mulai mendengar ada gejolak dari material. Artinya semen sudah mulai bergerak, kalau semen sudah mulai bergerak maka yang lain ikut sebab batu bata dalam situasi hujan sulit didapatkan. "Dalam ekspo ini rekan Solusi Rumah Holcim mudah-mudahan ada nilai plus buat pengembang," tambahnya. Untuk semen saat ini sudah ada kenaikan Rp 2500 per zak untuk ukuran 50 kg. Terkait kurs dollar yang semakin tinggi terhadap rupiah. Dia mengatakan, "sesuatu yang bahan bakunya harus US pasti terjadi gejolak. Developer saat ini belum mersakan sekarang, tapi di tahun 2009 akan sangat terasa. Makanya kami mengantisipasi. ada beberapa real estate yang mengajukan ke pemerintah penjelasan PPn 5% dan PPh untuk bebas," tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan, "bunga perbankan untuk perumahan subsidi (RSS) tidak ada masalah, tapi non subsidi ada kenaikan yang membuat calon pembeli yang tadinya sudah berencana membeli rumah, berpikir menanti dulu, khawatir kondisi berikutnya lebih parah, sehingga menunda," bebernya.
Pada akhirnya terjadi penurunan daya beli di masyarakat, "Jelas terjadi penurunan, ditempat saya yang tadinya biasa menjual 16 unit per bulan. Untuk bulan kemarin hanya mampu menjual 11 unit. Ditanggal 20 ini masih bisa menjual 9 unit untuk akumulasi semua baik subsisdi maupun non subsidi. Untuk suku bunga 14% untuk subsidi dari sebelumnya 13%," terangnya.
Menurutnya, untuk perumahan subsidi ada kemudahan di tiga, enam bulan pertama dan setahun pertama. "Setelah enam tahun kembali normal mengikuti yang berlaku saat itu, jadi kemudahan untuk yang didepan. Ini sangat terasa untuk PNS dan swasta yang penghasilan dikisaran Rp 1,3 juta," ujarnya.
Risca berharap di Expo REI ini bisa mencapai target diangka 5 M nilai transaksi. Dalam acara ini juga didukung oleh Solusi Rumah Holcim yang rencananya akan mengadakan pelatihan untuk bagian teknik untuk setiap pengembang. "Sebab paling sering mengadakan pelatihan strategi marketing dsb, tapi tidak tersentuh arsiteknya. Ini kesempatan Holcim pada sabtu nanti di atrium," terangnya berpromosi. (dalal muslimin)
"Uang muka yang harus 30% ini memberatkan calon user pembeli kita, yang tadinya 10 % oke. Saya menangkap disini pihak perbankan mencari aman. Jika dia mendapat pembeli dengan UM gede maka meyakinkan bahwa ini adalah pembeli yang terfilter, tidak mungkin ada kemacetan dalam kredit tiap bulannya," tandasnya.
Risca juga menuturkan bahwa kemarin coba turun kelapangan sudah mulai mendengar ada gejolak dari material. Artinya semen sudah mulai bergerak, kalau semen sudah mulai bergerak maka yang lain ikut sebab batu bata dalam situasi hujan sulit didapatkan. "Dalam ekspo ini rekan Solusi Rumah Holcim mudah-mudahan ada nilai plus buat pengembang," tambahnya. Untuk semen saat ini sudah ada kenaikan Rp 2500 per zak untuk ukuran 50 kg. Terkait kurs dollar yang semakin tinggi terhadap rupiah. Dia mengatakan, "sesuatu yang bahan bakunya harus US pasti terjadi gejolak. Developer saat ini belum mersakan sekarang, tapi di tahun 2009 akan sangat terasa. Makanya kami mengantisipasi. ada beberapa real estate yang mengajukan ke pemerintah penjelasan PPn 5% dan PPh untuk bebas," tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan, "bunga perbankan untuk perumahan subsidi (RSS) tidak ada masalah, tapi non subsidi ada kenaikan yang membuat calon pembeli yang tadinya sudah berencana membeli rumah, berpikir menanti dulu, khawatir kondisi berikutnya lebih parah, sehingga menunda," bebernya.
Pada akhirnya terjadi penurunan daya beli di masyarakat, "Jelas terjadi penurunan, ditempat saya yang tadinya biasa menjual 16 unit per bulan. Untuk bulan kemarin hanya mampu menjual 11 unit. Ditanggal 20 ini masih bisa menjual 9 unit untuk akumulasi semua baik subsisdi maupun non subsidi. Untuk suku bunga 14% untuk subsidi dari sebelumnya 13%," terangnya.
Menurutnya, untuk perumahan subsidi ada kemudahan di tiga, enam bulan pertama dan setahun pertama. "Setelah enam tahun kembali normal mengikuti yang berlaku saat itu, jadi kemudahan untuk yang didepan. Ini sangat terasa untuk PNS dan swasta yang penghasilan dikisaran Rp 1,3 juta," ujarnya.
Risca berharap di Expo REI ini bisa mencapai target diangka 5 M nilai transaksi. Dalam acara ini juga didukung oleh Solusi Rumah Holcim yang rencananya akan mengadakan pelatihan untuk bagian teknik untuk setiap pengembang. "Sebab paling sering mengadakan pelatihan strategi marketing dsb, tapi tidak tersentuh arsiteknya. Ini kesempatan Holcim pada sabtu nanti di atrium," terangnya berpromosi. (dalal muslimin)
0 komentar
Posting Komentar