Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Translate

Blogroll

BISNIS ANDA KITA

Kamis, 18 Desember 2008

Suspensi diambil Untuk Lindungi Pasar dan Investor

SERIUS - Dr Edison Hulu serius saat memberikan penjelasan materi dalam Workshop Wartawan di Hotel Nirwana, Rabu kemarin (17/12).

PEKALONGAN - Persoalan krisi ekonomi global yang kini sedang bergejolak mendapat perhatian dari Pusat Informasi Pasar Modal Pekalongan (PIPM Pekalongan) dengan menggelar workshop wartawan se Pekalongan dan sekitarnya, dengan topik Pasar Modal Indonesia di Tengah Gejolak Krisis Finansial Global di Hotel Nirwana Pekalongan, Rabu kemarin (17/12).
Kuasa Perwakilan PIPM Pekalongan Fanny Rifqi El Fuad menuturkan bahwa kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pemahaman dan memberikan informasi terkini tentang pasar modal bagi wartawan. Sehingga nantinya diharapkan akan mampu memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang keadaan ekonomi di Indonesia, utamanya di Pekalongan.
Pembicara Dr Edison Hulu selaku Chief Economist PT Bursa Efek Indonesia menjelaskan bahwa pergerakan indeks global dari sumber Yahoo Finance yang telah diproses per 2 Januari hingga 15 Desember 2008 ini mengalami penurunan, diantaranya seperti SHANGHAI -62,67%, NIKKEI -41,02%, DJIA -34,34%, S&P500 -39,98%, IHSG -50,24%, DAX -41,44%, FTSE -33,34%, STI -48,72% dan terakhir KLSE -41,04% .
Digambarkan olehnya situasi pasar pinansial global & kinerja perdagangan pada 6 s/d 8 Oktober 2008. Pada Rabu 8 Oktober 2008, setelah berkoordinasi dengan Bapepam-LK dan Depkeu, BEI mensuspen perdagangan efek bersifat ekuitas dan derivatif diseluruh pasar. Kemudian suspensi dilanjutkan pada 9 & 10 Oktober 2008. Keputusan suspensi tersebut diambil karena dengan tujuan untuk melindungi investor dan melindungi pasar dari gejolak finansial.
Pada saat BEI melakukan suspensi, Presiden menginstruksikan BUMN besar untuk Buy Back saham di Bursa Efek Indonesia guna membantu mengurangi krisis kepercayaan. Kemudian Pemerintah menyiapkan dana Rp 4 Triliun untuk membeli saham-saham (buy back) BUMN melalui mekanisme pasar. Sebagai pengelola dana dan saham tersebut, pemerintah telah menyiapkan Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Ada 5 langkah yang disiapkan pemerintah, yakni pertama dihapusnya aturan marked to market untuk surat utang yang dimiliki perbankan, kedua pelonggaran aturan terkait buy back oleh seluruh emiten di bursa, ketiga menambah likuiditas melalui belanja kementerian dan lembaga, keempat pembelian saham BUMN yang terkoreksi tajam padahal fundamentalnya bagus melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Depkeu. Dan kelima penegakan hukum oleh Bapepam-LK dan SRO terhadap para pelaku pasar yang melanggar aturan-aturan.
Selanjutnya, BEI berupaya memperpanjang suspensi hingga Senin, 13 Oktober 2008, memperkecil batasan autorejection dari 30% menjadi 10%, melakukan investigasi dugaan pelanggaran transaksi short selling, hingga melakukan investigasi dugaan penyesatan informasi oleh investor/anggota bursa.
Dipaparkan pula, bahwa beberapa hal yang menjadikan Indonesia tidak terkena dampak krisi karena, fundamental emiten di BEI cukup baik. Selain itu pemerintah telah berpengalaman dalam menghadapi krisis 1998. Dan Indikator Makro 2008 lebih baik dibandingkan dengan indikator makro di tahun 1998. (dalal muslimin)

0 komentar