MENUNGGU - Keadaan krisis ekonomi global yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan menjadikan masyarakat menunggu untuk melakukan transaksi jual beli.
PEKALONGAN - Keadaan krisis ekonomi saat ini menjanjikan beberapa pelaku bisnis melakukan penerapan kebijakan kenaikan harga produk. Hal ini dipacu dengan tingginya nilai tukar dollar terhadap rupiah. Update terakhir 20 Februari 2009 kurs jual mencapai 12.488 dan kurs beli 11.488. Sehingga menjadikan harga bahan baku juga mengalami kenaikan.
Bastian DJ, Sales Manager PT Esa Sagara Autotara menuturkan bahwa kenaikan harga yang hampir merata pada produk otomotif menjadikan pasar lesu. Sebab, konsumen pada akhirnya melakukan aksi tunggu untuk melakukan transaksi. "Kenaikan di Mitsubishi sektar 30 hingga 40 persen per Januari 2009 ini," jelasnya.
Bahkan kenaikan harga ini tidak akan berhenti sampai disitu saja. Sebab pada bulan depan harga Mitsubishi akan naik kembali. "Pada Maret dan April juga akan naik lagi, ini hampir disemua otomotif," tambahnya.
Menurutnya, keadaan bisnis otomotif akan kembali membaik. Setelah berlangsungnya pemilu nanti. "Bisa setelah pemilihan ini atau paska pilpres nanti," ujarnya. Sebab, tambahnya, pada akhir-akhir ini bisnis juga banyak terpengaruh oleh kebijakan-kebijakan politik para penguasa. "Seperti pada krisis 1997 dan 1998 lalu," tambahnya.
Namun demikian keadaan ekonomi di Jawa Tengah, menurutnya, masih bisa dibilang baik-baik saja dibandingkan dengan propinsi tetangga yang memiliki kot-kota besar. "Disana banyak terjadi transaksi ekspor, otomatis sangat terkena dampaknya akibat krisis. Seperti Jatim dan Jabar," jelasnya.
Keadaan saat ini juga tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Mitsubishi. Selain melakukan strategi waiting and see. Karena strategi apapun dalam keadaan ekonomi yang seperti ini hanya sekedar mendukung dan melakukan penyesuaian. "Strategi hanya untuk mendukung saja," tandasnya.
Keadaan ini pula menurunkan penjualan sekitar puluhan persen, "Turun kira-kira 30 persen, sebab pasar memang stagnan," ungkapnya. Diharapkan keadaan krisis ini tidak akan berlangsung lama sebab akan menjadikan pasar tidak berkembang. "Semoga bisa cepat selesai," pungkasnya. (dalal muslimin)
PEKALONGAN - Keadaan krisis ekonomi saat ini menjanjikan beberapa pelaku bisnis melakukan penerapan kebijakan kenaikan harga produk. Hal ini dipacu dengan tingginya nilai tukar dollar terhadap rupiah. Update terakhir 20 Februari 2009 kurs jual mencapai 12.488 dan kurs beli 11.488. Sehingga menjadikan harga bahan baku juga mengalami kenaikan.
Bastian DJ, Sales Manager PT Esa Sagara Autotara menuturkan bahwa kenaikan harga yang hampir merata pada produk otomotif menjadikan pasar lesu. Sebab, konsumen pada akhirnya melakukan aksi tunggu untuk melakukan transaksi. "Kenaikan di Mitsubishi sektar 30 hingga 40 persen per Januari 2009 ini," jelasnya.
Bahkan kenaikan harga ini tidak akan berhenti sampai disitu saja. Sebab pada bulan depan harga Mitsubishi akan naik kembali. "Pada Maret dan April juga akan naik lagi, ini hampir disemua otomotif," tambahnya.
Menurutnya, keadaan bisnis otomotif akan kembali membaik. Setelah berlangsungnya pemilu nanti. "Bisa setelah pemilihan ini atau paska pilpres nanti," ujarnya. Sebab, tambahnya, pada akhir-akhir ini bisnis juga banyak terpengaruh oleh kebijakan-kebijakan politik para penguasa. "Seperti pada krisis 1997 dan 1998 lalu," tambahnya.
Namun demikian keadaan ekonomi di Jawa Tengah, menurutnya, masih bisa dibilang baik-baik saja dibandingkan dengan propinsi tetangga yang memiliki kot-kota besar. "Disana banyak terjadi transaksi ekspor, otomatis sangat terkena dampaknya akibat krisis. Seperti Jatim dan Jabar," jelasnya.
Keadaan saat ini juga tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Mitsubishi. Selain melakukan strategi waiting and see. Karena strategi apapun dalam keadaan ekonomi yang seperti ini hanya sekedar mendukung dan melakukan penyesuaian. "Strategi hanya untuk mendukung saja," tandasnya.
Keadaan ini pula menurunkan penjualan sekitar puluhan persen, "Turun kira-kira 30 persen, sebab pasar memang stagnan," ungkapnya. Diharapkan keadaan krisis ini tidak akan berlangsung lama sebab akan menjadikan pasar tidak berkembang. "Semoga bisa cepat selesai," pungkasnya. (dalal muslimin)
0 komentar
Posting Komentar