PEKALONGAN - Persoalan krisis ekonomi global yang sedang terjadi dan belum juga menunjukkan kondisi perbaikan menjadikan pihak hotel terpaks turut menaikkan tarif penginapan. Seperti yang terjadi di Hotel Istana Pekalongan.
Seperti dituturkan Manager Hotel Istana Cucut Suranto, "Tarif kamar kira-kira naik sekitar 5 persenan," jelasnya. Namun demikian kenaikan ini, menurutnya, realistis saja. Sebab pada saat ini, paska turunnya harga BBM tidak diikuti oleh turunnya harga kebutuhan pokok. "Idealnya harus turun, tapi tidak," ujarnya.
Pihak hotelpun hanya mencoba menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Disamping itu tetap melakukan terobosan-terobosan untuk mengatasi krisis tersebut. "Salah satunya dengan kejar volume," jelasnya. Kejar volume ini dilakukan dengan melakukan pendekatan-pendekatan kepada konsumen potensial melalui marketing.
Seperti saat ini pula, Hotel Istana mencoba untuk memberikan program khusus kepada parpol menjelang pemilu bulan ini. "Saat ini sedang marak kampanye, maka dari itu kami garap peluang tersebut," jelasnya.
Namun demikian, kejar volume tersebut bukan berarti memberikan diskon besar-besaran. Sebab ini justru akan merusak pasar. "Ini sudah komitmen PHRI," tegasnya.
Cucut yang juga Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Kota dan Kabupaten Pekalongan bidang pemasaran mengatakan, bahwa PHRI Sabtu (7/2) ini menggelar In House Training untuk karyawan hotel dan restoran se kota dan kabupaten Pekalongan di Hotel Istana. "Mereka akan dididik tentang perhotelan," pungkasnya. (dalal muslimin)
Seperti dituturkan Manager Hotel Istana Cucut Suranto, "Tarif kamar kira-kira naik sekitar 5 persenan," jelasnya. Namun demikian kenaikan ini, menurutnya, realistis saja. Sebab pada saat ini, paska turunnya harga BBM tidak diikuti oleh turunnya harga kebutuhan pokok. "Idealnya harus turun, tapi tidak," ujarnya.
Pihak hotelpun hanya mencoba menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Disamping itu tetap melakukan terobosan-terobosan untuk mengatasi krisis tersebut. "Salah satunya dengan kejar volume," jelasnya. Kejar volume ini dilakukan dengan melakukan pendekatan-pendekatan kepada konsumen potensial melalui marketing.
Seperti saat ini pula, Hotel Istana mencoba untuk memberikan program khusus kepada parpol menjelang pemilu bulan ini. "Saat ini sedang marak kampanye, maka dari itu kami garap peluang tersebut," jelasnya.
Namun demikian, kejar volume tersebut bukan berarti memberikan diskon besar-besaran. Sebab ini justru akan merusak pasar. "Ini sudah komitmen PHRI," tegasnya.
Cucut yang juga Pengurus Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Kota dan Kabupaten Pekalongan bidang pemasaran mengatakan, bahwa PHRI Sabtu (7/2) ini menggelar In House Training untuk karyawan hotel dan restoran se kota dan kabupaten Pekalongan di Hotel Istana. "Mereka akan dididik tentang perhotelan," pungkasnya. (dalal muslimin)
0 komentar
Posting Komentar