Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Translate

Blogroll

BISNIS ANDA KITA

Minggu, 26 April 2009

Bertahan Jual Produk Second

TIDAK KALAH - Dengan menjual produk pakaian bekas dari luar negeri tidak kalah kualitasnya dengan produk baru lainnya.

PEKALONGAN - Keberadaan counter-counter yang menjual pakaian baru tidak membuat minder penjual kaki lima untuk menjual produk second dengan konsep counter juga. Sebab, pada akhirnya konsumenlah yang akan menentukan pilihan. Apakah akan membeli produk baru atau second. Tentunya dengan kelebihan masing-masing.
Ini dapat dilihat di Babe Shop di Jalan Merdeka Kota Pekalongan. Hanya dengan mengandalakan pakaian second yang berasal dari luar negeri, mencoba mengais rezeki untuk mempertahankan hidup.
Fauzi, pemilik Babe Shop mengungkapkan pada awalnya counter pakaian bekas miliknya merupakan hasil rintisan dari sang kakak yang terlebih dahulu bergelut dengan jual beli pakaian second di alun-alun Pekalongan. Seiring perkembangan dan minat masyarakat terhadap pakaian second yang cukup besar, maka dirinya berinisiatif membuka counter jualan pakaian second. "Rata-rata pakaian second dari luar negeri, seperti Jepang, Korea dan Hong Kong," ungkapnya. Untuk mereknya juga cukup ternama. Lihat saja seperti adidas, nike, lotto dan lain sebagainya.
Disana dijual produk-produk second seperti jaket, sweater, kaos, hinga celana. Harganya juga variatif dan tentunya relatif terjangkau. Dengan kualitas yang masih layak pakai. Untuk jaket dijualnya dengan harga antara 35 ribu hingga 60 ribu, kaos 15 ribu hingga 20 ribuan, sedangkan celana yang rata-rata berukuran luar negeri ini dipasarkannya dengan harga kisaran 30 ribu hingga 40 ribuan. "Tergantung dari kondisinya," ujarnya. Dan saat ini yang laku kebanyakan produk jaket dan sweater.
Fauzi yang asli Kramatsari Pekalongan, juga berencana akan membuka cabang lain di beberapa tempat. Daripada kembali berjualan di alun-alun, meskipun dirinya sudah berjualan disana sekitar 7 tahunan dan sudah memiliki pelanggan tersendiri. Ini demi melihat pangsa pasar yang cukup potensial. Sehingga perlu untuk mendekatkan produk kepada konsumen.
Menurutnya, ada perbedaan berjualan di alun-alun dan buka counter sendiri. "Kalau disini orang datang niat untuk membeli dari rumah karena sudah tahu, sedangkan di alun-alun hanya sekedar lalu lalang saja," jelasnya.
Tentunya, ini merupakan sesuatu yang positif dalam persaingan bisnis. Karena pada akhirnya, konsumenlah yang akan memilih untuk membeli sesuatu. (dalal muslimin)

0 komentar