BATANG - Direktur Utama PT Marino Putra Perkasa H Agus Slamet mengakui bila kemajuan perusahaanya bukan semata-mata hitungan untung rugi dalam bisnis atau logika melainkan juga dipengaruhi berbagai keajaiban yang datang dari Allah SWT.
Suami Chandra Sariningsih ini mengaku bahwa lebih dari 10 tahun memimpin di perusahaan bergerak dalam bidang property, tentu merasakan pasang surut seperti halnya perusahaan lainnya. “Terus terang kami sering mengalami peristiwa yang tidak bisa dicerna dengan akal. Kalau kami menyebutnya dengan mukjizat ataupun keajaiban. Bayangkan, disaat bisnis yang tengah dikembangkan hampir stagnan akibat situasi dan kondisi perekonomian bangsa, tapi mendadak perumahan yang kami bangun bisa laku 150 unit dalam waktu hanya sebulan. Artinya, setiap hari rata-rata 3 unit rumah terjual, kami yakin kalau bukan campur tangan Allah SWT, rasanya kok tidak mungkin,” ujar ayah Qobiltu Ananda Rosyid tersebut.
Ditambahkan, pertolongan demi pertolongan dari Allah senantiasa menyertai perjalanan hidupnya maupun perusahaan yang dipimpinnya. Ditanyakan mengenai resepnya, pria murah senyum itu mengatakan, bahwa keyakinan akan perintah Allah terkait sedekah, saling berbagi kepada sesama, bersyukur dan menikmati anugerah yang telah diterima merupakan kunci dan modal awal dalam menjalani kehidupan serta perusahaan. “Rasa optimis disertai dengan menjalankan agama dengan sebaik-baiknya, niscaya Allah akan membantu hamba-hamba-Nya. Dan hal inilah yang sampai sekarang kami merasakan anugerah dari Allah,” paparnya.
Selain itu sosok kelahiran 31 Agustus 1969 ini menguraikan bahwa bisnisnya dimulai dari Salatiga, Semarang dan Pemalang. Setelah merasakan pahit manisnya dunia property, H Agus mulai melirik bidang usaha lainnya seperti distribusi Garam dan Otomotif. Dimana kedua jenis usaha tersebut tergolong baru dan asing bagi dirinya. “Yang jelas sebelum menekuni dunia usaha baru, kami harus mencintainya terlebih dahulu. Artinya dengan mencintai pekerjaan maupun usaha maka rasa optimisme itu secara otomatis akan tumbuh dan menjadi kekuatan yang dasyat. Mengingat jauh dari rasa putus asa. Stagnan, sepi atau apapun istilahnya kami tetap optimis bahwa masa depan perusahaan garam maupun otomotif yang sedang dirintis ini cerah dan menjanjikan untuk menuju pada tingkat kemajuan,” tegas pemilik Yamaha Rani Sakti Motor Group ini. (dal)
Suami Chandra Sariningsih ini mengaku bahwa lebih dari 10 tahun memimpin di perusahaan bergerak dalam bidang property, tentu merasakan pasang surut seperti halnya perusahaan lainnya. “Terus terang kami sering mengalami peristiwa yang tidak bisa dicerna dengan akal. Kalau kami menyebutnya dengan mukjizat ataupun keajaiban. Bayangkan, disaat bisnis yang tengah dikembangkan hampir stagnan akibat situasi dan kondisi perekonomian bangsa, tapi mendadak perumahan yang kami bangun bisa laku 150 unit dalam waktu hanya sebulan. Artinya, setiap hari rata-rata 3 unit rumah terjual, kami yakin kalau bukan campur tangan Allah SWT, rasanya kok tidak mungkin,” ujar ayah Qobiltu Ananda Rosyid tersebut.
Ditambahkan, pertolongan demi pertolongan dari Allah senantiasa menyertai perjalanan hidupnya maupun perusahaan yang dipimpinnya. Ditanyakan mengenai resepnya, pria murah senyum itu mengatakan, bahwa keyakinan akan perintah Allah terkait sedekah, saling berbagi kepada sesama, bersyukur dan menikmati anugerah yang telah diterima merupakan kunci dan modal awal dalam menjalani kehidupan serta perusahaan. “Rasa optimis disertai dengan menjalankan agama dengan sebaik-baiknya, niscaya Allah akan membantu hamba-hamba-Nya. Dan hal inilah yang sampai sekarang kami merasakan anugerah dari Allah,” paparnya.
Selain itu sosok kelahiran 31 Agustus 1969 ini menguraikan bahwa bisnisnya dimulai dari Salatiga, Semarang dan Pemalang. Setelah merasakan pahit manisnya dunia property, H Agus mulai melirik bidang usaha lainnya seperti distribusi Garam dan Otomotif. Dimana kedua jenis usaha tersebut tergolong baru dan asing bagi dirinya. “Yang jelas sebelum menekuni dunia usaha baru, kami harus mencintainya terlebih dahulu. Artinya dengan mencintai pekerjaan maupun usaha maka rasa optimisme itu secara otomatis akan tumbuh dan menjadi kekuatan yang dasyat. Mengingat jauh dari rasa putus asa. Stagnan, sepi atau apapun istilahnya kami tetap optimis bahwa masa depan perusahaan garam maupun otomotif yang sedang dirintis ini cerah dan menjanjikan untuk menuju pada tingkat kemajuan,” tegas pemilik Yamaha Rani Sakti Motor Group ini. (dal)
0 komentar
Posting Komentar