Bisnis Boneka Kian Menjanjikan

TRANSAKSI - Salah seorang pembeli sedang melakukan transaksi dengan pelayan saat di toko Delavin.

PEKALONGAN - Bisnis boneka nampaknya bisnis yang memiliki peluang besar. Selain peminatnya cukup banyak dan segmennya terbuka luas, dari anak-anak hingga dewasa. Bisnis boneka belum banyak yang melirik
Salah satu yang kini mencoba membuka toko boneka yakni Mohammad Arifin, pemilik toko Delavin di Jalan Raya Banyu Urip Pekalongan. "Sebelum saya terjun di bisnis boneka, dulunya jualan sembako. Namun tidak berjalan lancar, kemudian saya mencoba jualan boneka dan alhamdulillah ternyata berjalan lancar. Sekarang saya serius menekuninya, dan nampaknya jualan boneka merupakan suatu bisnis yang menjanjikan," terangnya.
Dijelaskan, untuk segmen pasarnya berlaku bagi semua kalangan. Terutama bagi remaja dan ABG. Barang-barang yang ada di tokonya didapat dari Jakarta, "Semua barang saya dapat dari Jakarta, karena lebih komplit dan harganya juga terjangkau. Dan semua itu impor dari Korea dan Cina. Selain itu, barang dan bahannya juga bagus, serta halus. Namun ada juga yang dari Cikampek," imbuhnya.
Toko Delavin menyediakan boneka, aksesoris, pigura dan peralatan tulis. Juga tersedia bando, jam tangan, gelang mainan serta anting-anting yang dari mainan juga. Dan masih banyak ragam mainan anak-anak lainnya.
"Disini rata-rata laku semua, namun yang paling banyak diminati yakni boneka. Khususnya boneka panda, dolphin dan tweety. Harganya juga terjangkau, untuk boneka panda berkisar Rp 30 - Rp 60 ribuan, sedang untuk dolpin Rp 23 ribu hingga Rp 45 ribu, tergantung ukuran boneka. Dan tweety dihargai Rp 30 ribu sampai Rp 45 ribu, juga tergantung ukurannya," ungkapnya.
Konsumen yang datang, selain berasal dari daerah sekitar toko, ada juga yang dari Bojong, Kajen, Wiradesa bahkan ada yang daru Batang. Setiap harinya, toko ini rame oleh pengunjung, yakni sekitar 30 orang perhari. Namun untuk hari jumat dan minggu paling banyak pengunjungnya, yang bisa mencapai dua kali lipatnya. (anis)