BERNYANYI - Peserta MOPDB di SMK 02 Pekalongan bernyanyi guna menghibur peserta yang lain.
PEKALONGAN - Walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad menegaskan, tidak diperbolehkan adanya kekerasan dalam pelaksanaan masa orientasi peserta didik baru (MOPDB) tingkat SMP, SMA dan SMK yang ada di Kota Bati ini dalam pelaksanaan tahun ajaran baru. "Jika terjadi tindak kekerasan, masyarakat diharapkan segera melaporkan tindak kekerasan kepada kepala sekolah maupun dinas pendidikan," imbau walkot.Orang nomor satu di Pekot Pekalongan sangat berharap agar setiap sekolah melakukan pelaksanaan MOPDB dengan kemasan yang bersifat menarik , menyenangkan dan murah meriah.
Tidak ada alasan apapun untuk melakukan pungutan terkait pelaksanaan MOPDB tersebut. "Bagaimana pun pepeloncoan tidak dibenarkan dalam dunia pendidikan, termasuk juga melakukan pungutan terkait pelaksanaan MOPDB," tegasnya lagi.
Ditempat terpisah, pada hari kedua (Selasa,14/7) para peserta didik baru yang mengikuti MOPDB di SMK Negeri 02 Pekalongan masih menerima materi mengenai pengenalan lingkungan dan warga sekolah. Tak ada perpeloncoan. Mereka lebih banyak dikenalkan pada program sekolah.
Kepala sekolah setempat, Drs Nurhayatno mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar para siswa maupun siswi baru dapat beradaptasi dengan cepat dan baik dengan ruang lingkup sekolah yang baru, baik dari segi pengajar, sarana dan prasarana, dan juga para warga sekolah lainnya
"Dengan begitu, para peserta didik baru tidak mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Harapan kami bisa memaksimalkan belajar," ucapnya. (dur/dal)
0 komentar
Posting Komentar