SEMARANG - Kantor Bank Indonesia (KBI) Semarang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kudus dan Balai Pengembangan Produktifitas Tenaga Kerja (BPPTK) Propinsi Jawa Tengah menggelar pelatihan desain dan inovasi bordir (24-28/5) di desa Padurenan Kecamatan Gebog Kudus.
M Zaeni Aboe Amin Pemimpin KBI menuturkan, upaya tersebut sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Kudus untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Kudus yang sejahtera secara utuh dan menyeluruh, maupun program BPPTK Propinsi Jawa Tengah yang berupaya untuk mengembangkan suatu model Desa Produktif dengan tujuan meningkatkan produktivitas UMKM dalam suatu desa sehingga mampu meningkatkan nilai tambah dan ekonomi desa.
Ini didasari pemikiran, bordir dan konveksi merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Kudus yang produsennya berlokasi relatif dekat dengan wisata religi.Ini juga untuk mengatasi “problem klasik” sistem pemasaran pengrajin bodir dan konveksi sangat tergantung pada “bakul” dan pengepul di pasar-pasar tradisional sehingga merugikan pengrajin.
Potensi utama desa Padurenan saat ini adalah terdapatnya 275 UKM industri yang terdiri dari 40% pengrajin bordir dan 60% konveksi dengan total tenaga kerja 1.330 orang yang memasarkan produknya di sekitar Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Potensi lain yang telah disiapkan untuk membantu mewujudkan program tersebut antara lain penyediaan lahan (tanah bengkok kepala desa) berupa tanah kas desa, lapangan desa, perkantoran pemerintah serta sawah milik desa. Disamping itu, penduduk desa juga telah merintis pembentukan koperasi pengrajin bordir/konveksi yang diharapkan dapat melayani kebutuhan bahan baku, pemasaran bersama, sekaligus menjadi embrio Cluster Management ke depan.
Upaya konkrit yang telah dilakukan untuk mensupport program Pengembangan Desa Produktif Klaster Wisata Bordir dan Konveksi Desa Padurenan di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, antara lain dengan Focus Group Discussion (FGD) awal antara KBI Semarang dengan BPPTK Propinsi Jateng mengenai kondisi klaster bordir dan konveksi di Padurenan, Kudus beserta permasalahannya.
Survei awal kondisi para pelaku dalam klaster bordir dan konveksi di Padurenan, Kudus serta industri terkait oleh KBI Semarang bersama aparat desa.
Audiensi dengan Bupati Kudus untuk membahas sinergi terbaik diantara stakeholders dengan Pemerintah Kabupaten Kudus
FGD awal dan FGD follow up dengan stakeholders yang terlibat dalam klaster antara lain BPPTK Prop Jateng, seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Kudus termasuk Kepala Desa dan Camat dengan dipimpin langsung oleh Asisten Pemerintahan dan difasilitasi Bank Jateng Cabang Kudus. Berdasarkan FGD tersebut, desa Padurenan akan dikembangkan menjadi Desa Produktif Klaster Wisata Bordir dan Konveksi di Kudus.
Beberapa pencapaian dan implementasi bantuan teknis yang dilaksanakan untuk mengupgrade kompetensi dan modal sosial para pelaku dalam klaster antara lain. Studi banding bagi para pengrajin bordir dan konveksi ke Desa Produktif/Desa Wisata Kerajinan, Kampung Batik Laweyan, Solo, Desa Gerabah “Kasongan” Bantul, Yogyakarta dan Tanggulangin Sidoarjo, Jawa Timur.
Pelatihan Motivasi Berprestasi (Achievement Motivation Training)” bagi 20 orang pengrajin dan Manajemen Usaha (2 kali) masing-masing untuk 20 orang pengrajin.
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan (Pembukuan) Sederhana bagi 30 pengrajin bordir dan konveksi. Pemberian ijin Koperasi Serba Usaha (KSU) Padurenan Jaya dari Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus.
Pelatihan Desain Bordir dan Inovasi Produk dirangkai dengan Peragaan Busana Ramli.
Kegiatan pelatihan Desain dan Inovasi Bordir ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi UMKM bordir dalam memperluas pangsa/segmen pasar maupun kualitas dan inovasi produknya. Dalam mencapai tujuan tersebut, KBI Semarang mendatangkan Ramli salah satu Maestro Adi Busana Indonesia dan Heri Suhersono, pakar Bordir sebagai fasilitator dalam pelatihan yang akan diikuti oleh 60 UMKM di Desa Padurenan (24-28 Mei 2009).
Dalam kesempatan tersebut, Ramli dan Heri Suhersono juga akan memperagakan busana dan produk inovasi bordirnya di Pendopo Kabupaten Kudus (25 Mei 2009) dengan dihadiri Bupati Kudus beserta jajaran Muspida, SKPD terkait, perbankan, BUMN, media dll. Tujuan dari peragaan ini adalah untuk meningkatkan ”awareness” stakeholders terhadap produk bordir Padurenan dan peningkatan wawasan UMKM Bordir Padurenan terhadap trend pasar, kualitas dan inovasi produk. (anang/dal)
Selasa, 26 Mei 2009
BI Gelar Pelatihan Desain dan Inovasi Bordir
Label:
PERBANKAN
Diposting oleh
Bunda Manis
di
5/26/2009
0 komentar
Posting Komentar