DALAL MUSLIMIN
DAPAT PERHATIAN - Kisah Ponari dan Batu Petirnya menjadi VCD yang cukup mendapat perhatian penonton.
PEKALONGAN - Kisah penemuan batu sebesar kepalan tangan anak-anak berwarna coklat kemerahan itu cukup dramatis dan bernuansa mistis.
Ponari dalam ceritanya mengungkapkan, batu itu ditemukan secara tidak sengaja.Hari itu, Kamis 8 Januari 2009 hujan deras mengguyur desanya disertai suara petir yang menggelegar. Tiba-tiba ponari sang bocah yang baru duduk di kelas 3 SD itu menjerit kesakitan. Lantaran kepalanya terhantam sebuah benda asing yang ternyata sebuah batu yang bentuknya menyerupai kepala belut. Batu tersebut mengeluarkan sinar warna merah. Seketika tubuh Ponari terasa seperti terbakar.
Saat ini VCD-nya telah menyebar dibeberapa daerah. Seperti pula kini ada di Indomusik Pekalongan. "Harganya hanya Rp 10 ribuan saja," jelas Ponco karyawan Indomusik Pekalongan.
Inilah awal perubahan nasih yang dialami Ponari. Dan mulai saat itu Dusun Kedungsari Desa Balongsari Kecamatan Megaluh Jombang digemparkan dengan hadirnya 'si dukun cilik' Ponari.
Menurut Ponari, batu ajaib itu ditunggu dua makhluk gaib, laki-laki dan perempuan. Bernama Rono dan Rani. Dua makhluk gaib itulh yang selama ini memberikan amanat Ponari untuk menolong orang sakit melalui batu yang ditemukannya.Mendengar cerita Ponari tentang penemuan batu ajaib itu, Kasim sang ayah menganggap anaknya hanya membual. Bahka, neneknya, Mbok Legi, membuang batu tersebut dirumpun bambu yang berjarak sekitar 100 m dari rumahnya. Namun aneh, ketika nenek kembali ke rumah. Batu itu sudah berada ditempat semula.
Bagaimana masyarakat lalu sangat mempercayai adanya keajaiban batu temuan dari Ponari 'Sang dukun Ajaib' tersebut? Ikuti kisah Ponari dan Batu Petir selengkapnya dalam VCD produksi dari PT Opera Swara Genta bekerjasama dengan Nagaswara. (dalal)
0 komentar
Posting Komentar