Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Translate

Blogroll

BISNIS ANDA KITA

Kamis, 28 Mei 2009

Kepedulian Membangun Bangsa Melalui Mobile Lifestyle

MEMPERHATIKAN - Tampak salah seorang warga desa Ranupani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang sedang memperhatikan layanan di ponsel.

SEMARANG - Saat ini telepon selular (ponsel) sudah menjadi kebutuhan pokok dan menjadi bagian gaya hidup masa kini. Masyarakat perkotaan hingga pedesaan, dewasa hingga anak-anak dimanapun dan kapanpun terlihat selalu lekat dengan ponselnya.
Babakan baru era komunikasi dan informasi telah menjadikan ponsel sebagai simbol konvergensi layanan dan lompatan kemajuan jaman. Seiring semakin luasnya jaringan yang digelar operator selular, kehadiran ponsel telah memunculkan gaya hidup yang penuh mobilitas atau dikenal dengan nama mobile-lifestyle (m-lifestyle). Tak hanya sekedar menelpon dan SMS, tapi memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas sehari-hari.
Era Mobile Lifestyle
Era mobile lifestyle semakin terasa setelah Telkomsel untuk pertama kalinya meluncurkan layanan berbasis teknologi 3G di Indonesia (14 September 2006) yang menandai hadirnya layanan kombinasi suara, teks, gambar, dan video. Kehadiran 3G tidak hanya sebatas layanan video call dan dunia konten, Telkomsel pun melengkapi dengan inovasi layanan mobile broadband atau internet kecepatan tinggi hingga mencapai 7,2 Mbps (megabyte per second). Layanan yang diberi nama Telkomsel Flash ini merupakan solusi kebutuhan gaya hidup sebagian masyarakat yang menuntut adanya solusi akses informasi cepat dan nyaman mendukung aktivitas atau pekerjaannya.
Untuk mendukung era mobile lifestyle, Telkomsel telah menggelar jaringan terluas dan berkualitas yang didukung 27.800 BTS (Base Transceiver Station) dan ragam teknologi terlengkap mulai GPRS (Global Packet Radio Service), EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution), 3G WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access), dan HSDPA (High Speed Downlink Packet Access).
“Kami menyadari gaya hidup penuh mobilitas tidak akan berarti tanpa didukung jaringan terluas dan berkualitas yang mampu menghubungkan pelanggan dengan berbagai informasi kapan pun dan di mana pun mereka berada. Dengan begitu pelanggan akan menikmati paduan sempurna perangkat gaya hidup terkini dengan jaringan terluas Telkomsel yang menjangkau hampir seluruh wilayah populasi Indonesia,” ungkap Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno.
“Sebagai service leader layanan selular di Indonesia, kini Telkomsel dipercaya melayani 74 juta pelanggan dan menjadikan Telkomsel sebagai operator terbesar nomor 6 di dunia dari sisi jumlah pelanggannya,” tambah Sarwoto.
Era Baru Telekomunikasi Pedesaan
Bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional, Telkomsel secara resmi melakukan kick off program USO (Universal Service Obligation), yakni penggelaran akses telekomunikasi dan informatika di 24.056 desa, serta pengembangan jaringan Telkomsel di perbatasan negara.
Telkomsel juga menambahkan manfaat program USO dengan menghadirkan layanan Pusyantip (Pusat Layanan Telekomunikasi dan Informasi Pedesaan), Portal Lumbung Desa, serta Desa Pintar yang dilengkapi komputer dan layanan internet.
”Di samping program USO, kami juga mengembangkan program Telkomsel Merah Putih (MEnembus daeRAH Pedesaan, indUstri TerpencIl dan baHari) yang merupakan wujud nyata bahwa kami terus berupaya meningkatkan layanan hingga pelosok dan perbatasan negara tanpa pilih-pilih maupun motivasi bisnis semata. Kami ingin tak ada lagi wilayah Indonesia yang terisolir dan Negara Kesatuan Republik Indonesia benar-benar terajut indah dengan adanya jaringan telekomunikasi,” papar Sarwoto.
“Dukungan Telkomsel terhadap program USO ini semakin mempertegas komitmen Telkomsel dalam upaya melayani dan memajukan seluruh negeri, melalui inovasi dan integrasi teknologi untuk menghadirkan solusi yang tepat bagi wilayah-wilayah yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi,” pungkas Sarwoto.
Melalui program USO yang diamanahkan pemerintah untuk menggelar jaringan di 24.056 desa, maka layanan Telkomsel akan menjangkau hampir 100 persen wilayah populasi Indonesia. (dal)

0 komentar