PEKALONGAN - Sebagai pendatang baru yang ingin membeli saham perusahaan yang baru go public atau pasar perdana. Menurut saran seorang teman, sebelum membeli sebaiknya membaca prospektus terlebih dahulu agar mengetahui tentang perusahaan yang sahamnya akan dimiliki. Bagaimana caranya mendapatkan prospektus dan apa saja isi prospektus itu. Apakah dalam prospektus juga disebutkan soal besarnya dividen yang akan dibagikan atau seperti apa.
Fanny Rifqy El Fuad, Head of Representatives Capital Market Information Centre Pekalongan menjelaskan, saran dari teman tersebut benar sekali. Investasi di pasar modal terutama saham adalah investasi yang berisiko. Sebagai investor harus tahu risiko yang dihadapi dan sebisa mungkin meminimalkan tingkat risiko yang ada. Untuk itulah, agar tidak ada kesan bahwa investasi anda seperti ’membeli kucing dalam karung’ maka harus tahu betul bagaimana kondisi perusahaan yang sahamnya akan anda beli.
Bagi investor atau calon investor yang akan membeli saham di pasar perdana, tidak perlu kuatir untuk tidak mendapatkan informasi tentang perusahaan. Sebab peraturan pasar modal mewajibkan setiap perusahaan yang akan melakukan penawaran umum harus menerbitkan prospektus dan dibagikan kepada investor yang akan membeli sahamnya. Menyadari bahwa distribusi prospektus itu terbatas, regulator mewajibkan kepada perusahaan untuk mengiklankan prospektusnya di media massa nasional. Dengan begitu, dimanapun investor berada bisa membaca prospektusnya melalui media massa.
Sesuai dengan namanya, prospektus berarti penjelasan yang berisi tentang prospek perusahaan pada masa depan. Dalam prospektus dijelaskan tentang kegiatan atau bisnis utama perusahaan, dan bagaimana track record perusahaan dalam beberapa tahun sebelumnya, serta bagaimana masa depan atau prospek usaha perusahaan pada tahun-tahun mendatang. Seberapa besar pertumbuhan usaha yang akan dicapai.
Prospektus tidak hanya berisi sesuatu yang indah-indah. Di sana juga dijelaskan bagaimana risiko usaha yang dihadapi perusahaan, bagaimana persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis. Selain itu, kondisi terkini perusahaan juga diungkapkan dengan transparan, berapa utang, modal, asset, revenue dan pertumbuhan laba dari tahun ke tahun. Berapa kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk ekspansi usaha dan untuk apa saja dana yang akan diperoleh dari penjualan saham. Semua dijelaskan disana. Tentang pembagian dividen, perusahaan biasanya akan memberikan satu formula besaran dividen yang akan dibagikan. Hal ini tergantung dari pencapaian laba bersih perseroan.
Dengan mengetahui semua informasi tentang perusahaan, masyarakat bisa menilai apakah saham yang akan dijual layak dibeli atau tidak. Jika anda menilai layak silahkan membeli, tapi jika anda menilai tidak layak sebaiknya jangan dipaksakan untuk membeli. Setiap keputusan investasi sebaiknya dibuat dengan penuh perhitungan dan sikap hati-hati. (Tim BEI/dal)
0 komentar
Posting Komentar