SUDAH MAMPU - Setelah bekerja sebagai penjual HP, kini sudah mampu untuk membuka counter HP.
PEKALONGAN - Perjalanan bisnis seseorang memang selalu berputar. Dengan kemauan yang keras, seseorang bahkan mampu untuk mendirikan counter hand phone yang menjadi miliknya sendiri.
Seperti Taqwa yang kini sudah memiliki counter Grasia Phone di jalan raya Sapugarut. Dirinya, memulai bisnis hand phone dengan menjadi salesman produk salah satu HP merek terkenal. Namun setelah dirasa cukup, dirinya memilih untuk membuka counter HP. "Buka counter baru sejak 20 April lalu," ujarnya.
Menurutnya, dengan membuka counter jual beli HP. Dirinya merasa tidak lagi merasa bosan dalam bekerja, sebab pekerjaannya cukup bervariasi. "Ini tidak lagi monoton," tambahnya.
Selain itu, dilihat bahwa pangsa pasar seluler di Pekalongan cukup potensial sehingga perlu untuk diseriusi. "Ada peluang untuk jual beli produk HP dan ragamnya," ungkapnya. Sehingga, dirinya memilih untuk membuka counter.
Grasia Phone memberikan berbagai layanan kepada konsumennya. Seperti dngan servis, jual beli voucher, dan jual beli hand phone. "Kami fokus jualan HP baru, bukan second," terangnya.
Saat ini, dimana perang tarif juga masih berlaku bagi operator seluler. Dianggapnya bukan suatu masalah, sebab pada akhirnya masyarakatlah yang akan memilih dengan sendirinya kualitas layanan dari operator tersebut. "Perang tarif tidak masalah, dan sudah semua terjangkau sehingga msyarakat akan semakin banyak pilihan," ujarnya.
Ditambahkan juga, bahwa perlu sekali para pemilik counter HP untuk segera membuka paguyuban. Sebagai wadah komunikasi antar pemilik counter di wilayah Pekalongan. "Jadi aturan-aturan juga harus ada," bebernya. Dengan adanya paguyuban tersebut juga akan membuat standarisasi harga jual untuk produk HP sehingga tidak akan merusak harga pasar HP. "Ini untuk menanggulangi banting-bantingan harga," tambahnya.
Tentunya, pembentukan paguyuban penjual HP memang perlu adanya. Ini akan menjadikan persaingan bisnis yang sehat satu sama lainnya. Dengan harapan akan tercipta iklim bisnis yag semakin baik di Pekalongan. (dalal muslimin)
PEKALONGAN - Perjalanan bisnis seseorang memang selalu berputar. Dengan kemauan yang keras, seseorang bahkan mampu untuk mendirikan counter hand phone yang menjadi miliknya sendiri.
Seperti Taqwa yang kini sudah memiliki counter Grasia Phone di jalan raya Sapugarut. Dirinya, memulai bisnis hand phone dengan menjadi salesman produk salah satu HP merek terkenal. Namun setelah dirasa cukup, dirinya memilih untuk membuka counter HP. "Buka counter baru sejak 20 April lalu," ujarnya.
Menurutnya, dengan membuka counter jual beli HP. Dirinya merasa tidak lagi merasa bosan dalam bekerja, sebab pekerjaannya cukup bervariasi. "Ini tidak lagi monoton," tambahnya.
Selain itu, dilihat bahwa pangsa pasar seluler di Pekalongan cukup potensial sehingga perlu untuk diseriusi. "Ada peluang untuk jual beli produk HP dan ragamnya," ungkapnya. Sehingga, dirinya memilih untuk membuka counter.
Grasia Phone memberikan berbagai layanan kepada konsumennya. Seperti dngan servis, jual beli voucher, dan jual beli hand phone. "Kami fokus jualan HP baru, bukan second," terangnya.
Saat ini, dimana perang tarif juga masih berlaku bagi operator seluler. Dianggapnya bukan suatu masalah, sebab pada akhirnya masyarakatlah yang akan memilih dengan sendirinya kualitas layanan dari operator tersebut. "Perang tarif tidak masalah, dan sudah semua terjangkau sehingga msyarakat akan semakin banyak pilihan," ujarnya.
Ditambahkan juga, bahwa perlu sekali para pemilik counter HP untuk segera membuka paguyuban. Sebagai wadah komunikasi antar pemilik counter di wilayah Pekalongan. "Jadi aturan-aturan juga harus ada," bebernya. Dengan adanya paguyuban tersebut juga akan membuat standarisasi harga jual untuk produk HP sehingga tidak akan merusak harga pasar HP. "Ini untuk menanggulangi banting-bantingan harga," tambahnya.
Tentunya, pembentukan paguyuban penjual HP memang perlu adanya. Ini akan menjadikan persaingan bisnis yang sehat satu sama lainnya. Dengan harapan akan tercipta iklim bisnis yag semakin baik di Pekalongan. (dalal muslimin)
0 komentar
Posting Komentar