Cepat dengan Mesin Bordir

ANTUSIAS - Masyarakat menyambut pameran mesin bordir dengan antusias.

PEKALONGAN - Usaha bordiran yang ada di Pekalongan memang perlu untuk dikembangkan kapasitas produksinya. Sehingga tidak akan kalah dengan produksi dari kota lain yang juga sudah menunjukkan eksistensinya. Utamanya yang menggunakan mesin berkapasitas produksi yang cukup besar.
Dengan mesin berkapasitas besar akan memungkinkan pengusaha menjadi lebih efektif dan efisien dalam menjalankan bisnisnya.
Untuk melihat salah satu produk teknologi mesin bordir, saat ini sedang digelar pameran mesin bordir di Mega Centre Pekalongan dari Perusahaan Oscar Mesin yang bergerak dibidang teknolgi mesin bordir. Oscar Mesin beralamat di Jalan Toko 3 Jakarta.
Hery Khairudin, Kepala Teknisi menyebutkan bahwa pameran yang digelarnya akan berlangsung mulai 3 sampai 10 Juni. "Tujuannya untuk memasarkan dan mempromosikan produk mesin bordir terbaru," ujarnya.
Dijelaskan, mesin bordir yang dipamerkan kali ini merupakan produk asal Cina. Mesin bermerek CH-Jia dengan komputer Daho ini memiliki kecepatan hingga 850 rpm. Sehingga akan menjadikan proses produksi menjadi lebih cepat dari mesin pada umumnya.
Disamping itu, mesin ini lebih efisien listriknya karena hanya menggunakan listrik 650 watt. Serta mesin penggerak dynamo Servo. Yang memberikan jaminan suara menjaid lebih halus.
Mesin ini juga tersedia dalam beberapa kepala mesin bordir. Mulai dari 1, 2, 4, 6, 8, 10 hingga 12. Harga cashnya dikisaran Rp 70 juta hingga Rp 175 jutaan.Selain pembayaran cash juga melayani pembayaran sistem kredit. "Via semua bank akan dilayani," ujarnya.
Ch-Jia memberikan garansi komputer dan teknisi selama satu tahun. "Kami siap melayani bila ada kerusakan dan setiap pembelian akan dikirim langsung sampai ditempat," tambahHery.
Bagi masyarakat yang membeli produk dari CH-Jia akan diberikan pelatihan hingga bisa. "Kami siap beri pelatihan sampai bisa," ujarnya.
Mesin inipun hanya tersedia di beberapa kota besar. Seperti Jakarta, Makasar, Surabaya, Medan, Bukit Tinggi. "Untuk Pekalongan dan Kudus, meskipun kota kecil. Produk ini banyak yang menggunakannya, makanya digelar pameran di Pekalongan," pungkasnya. (dal)