PEKALONGAN - Besarnya minat masyarakat akan pengetahuan tentang teknologi seluler, menjadi peluang bisnis tersendiri. Hal ini mengingat potensi pasar seluler cukup besar. Baik dari para pengguna ponsel, penjual ponsel maupun praktisi ponsel.
Potensi ini telah dibidik menjadi suatu usaha pendidikan dan pelatihan. Salah satunya Master Phone yang merupakan pusat lembaga pendidikan dan pelatihan teknisi ponsel di Jalan Kutilang No 38 Panjang Kulon, yang memberikan kursus menjadi teknisi ponsel.
Jonathan, pemilik Master Phone menuturkan kursus teknisi ponsel ini memberikan pelatihan kepada siapa saja yang berminat dalam teknologi ponsel. Dengan memberikan materi pelatihan mengenai hardware maupun software. "Disini belajar sampai mahir," jelasnya.Untuk hardware seperti pengetahuan elektro dasar, introduction, pengenalan komponen, analisa kesalahan hingga ngecat dan jumper. Sedagkan untuk materi sotware diberikana seperti cara flasher dengan software UFS Tornado, rollis, nok tool, eeprom, aplikasi kerja software hingga lagu dan lainnya.
Dikatakan, kurus yang ada ditempatnya membuka hingga lima kelas. Dengan waktu belajar yang bisa dipilih sendiri, antara pukul 09.30 hingga 17.00. Materi kursus diberikan selama 12 kali pertemuan. Untuk satu kali pertemuan memiliki waktu belajar 1,5 jam. Biaya pendaftarannya Rp 100 ribu. Untuk kursus biasa biaya Rp 2,5 juta, sedangkan bagi yang berminat privat dikenakan biaya Rp 3 jutaan. "Untuk saat ini ada program diskon untuk 25 pendaftar," ungkapnya.
Setelah mengikuti kursus, nantinya juga akan diberikan ujian layaknya kursus. "Ujiannya secara teori dan praktik. Sebab disini sudah mendapatkan ijin dari dinas," ungkapnya. Setelah buka kursus kira-kira 1,5 tahun, dirinya sudah memiliki peserta didik hingga 300-an.
Kelebihannya, peserta didik di Master Phone boleh berkonsultasi tak terbatas, hingga benar-benar menjadi mahir. "Peserta bisa tanya-tanya sampai benar-benar mahir, meski sudah selesai," terangnya. Sebab, menurutnya pemberian materi selama 12 kali pertemuan, sudah cukup menjadikan peserta didik menjadi mahir. "Selanjutnya tinggal pengembangan saja," tambahnya.
Jonathan yang membuka kursus teknisi handphone ini sudah memiliki beberapa pengalaman. Mulai dari kursus di Tegal selama setengah tahun, menjadi tukang servis di Samsung 1 tahun. "Pernah juga ikut konter 2 tahun, kemudian berjualan 1,5 tahun. Kira-kira dulu sejak 2003-an," pungkasnya. (dal)
Potensi ini telah dibidik menjadi suatu usaha pendidikan dan pelatihan. Salah satunya Master Phone yang merupakan pusat lembaga pendidikan dan pelatihan teknisi ponsel di Jalan Kutilang No 38 Panjang Kulon, yang memberikan kursus menjadi teknisi ponsel.
Jonathan, pemilik Master Phone menuturkan kursus teknisi ponsel ini memberikan pelatihan kepada siapa saja yang berminat dalam teknologi ponsel. Dengan memberikan materi pelatihan mengenai hardware maupun software. "Disini belajar sampai mahir," jelasnya.Untuk hardware seperti pengetahuan elektro dasar, introduction, pengenalan komponen, analisa kesalahan hingga ngecat dan jumper. Sedagkan untuk materi sotware diberikana seperti cara flasher dengan software UFS Tornado, rollis, nok tool, eeprom, aplikasi kerja software hingga lagu dan lainnya.
Dikatakan, kurus yang ada ditempatnya membuka hingga lima kelas. Dengan waktu belajar yang bisa dipilih sendiri, antara pukul 09.30 hingga 17.00. Materi kursus diberikan selama 12 kali pertemuan. Untuk satu kali pertemuan memiliki waktu belajar 1,5 jam. Biaya pendaftarannya Rp 100 ribu. Untuk kursus biasa biaya Rp 2,5 juta, sedangkan bagi yang berminat privat dikenakan biaya Rp 3 jutaan. "Untuk saat ini ada program diskon untuk 25 pendaftar," ungkapnya.
Setelah mengikuti kursus, nantinya juga akan diberikan ujian layaknya kursus. "Ujiannya secara teori dan praktik. Sebab disini sudah mendapatkan ijin dari dinas," ungkapnya. Setelah buka kursus kira-kira 1,5 tahun, dirinya sudah memiliki peserta didik hingga 300-an.
Kelebihannya, peserta didik di Master Phone boleh berkonsultasi tak terbatas, hingga benar-benar menjadi mahir. "Peserta bisa tanya-tanya sampai benar-benar mahir, meski sudah selesai," terangnya. Sebab, menurutnya pemberian materi selama 12 kali pertemuan, sudah cukup menjadikan peserta didik menjadi mahir. "Selanjutnya tinggal pengembangan saja," tambahnya.
Jonathan yang membuka kursus teknisi handphone ini sudah memiliki beberapa pengalaman. Mulai dari kursus di Tegal selama setengah tahun, menjadi tukang servis di Samsung 1 tahun. "Pernah juga ikut konter 2 tahun, kemudian berjualan 1,5 tahun. Kira-kira dulu sejak 2003-an," pungkasnya. (dal)
0 komentar
Posting Komentar