Fanny Rifqy El Fuad
PEKALONGAN - Transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejauh ini bisa dilakukan dari jarak jauh (remote trading). Investor di Solo atau Yogyakarta, misal, tidak perlu lagi melakukan transaksi efek di Jakarta, karena transaksi itu bisa dilakukan di Solo maupun Yoyakarta. Lantas, apakah sistem remote trading ini merupakan satu kesatuan dengan sistem komputerisasi perdagangan di BEI.
Fanny Rifqy El Fuad, Head of Representatives Capital Market Information Centre Pekalongan menjelaskan bahwa betul sekali, sejak 22 Mei 1995 sistem perdagangan efek di Bursa Efek Jakarta (BEJ) – waktu itu – beralih dari sistem manual ke sistem komputerisasi. Dalam sistem manual, order transaksi – baik beli maupun jual – ditulis di sebuah papan perdagangan. Setiap papan ditulis sesuai dengan nama emitennya. Jika investor mengajukan order beli saham PT ABC, maka order akan ditulis di papan PT ABC. Sistem manual ini sudah ditinggakan sejak 22 Mei 1995 dan beralih ke sistem komputer yang dikenal dengan nama The Jakarta Automated Trading System (JATS).
Waktu dimulai, BEJ saat itu menyediakan 444 terminal komputer untuk perdagangan saham di lantai bursa. Terminal ini dikenal dengan istilah Trader Workstation atau booth yang dihubungkan secara langsung dengan mesin perdagangan melalui JSX Network. Banyaknya terminal komputer karena order transaksi hanya bisa dieksekusi di terminal komputer yang hanya ada di galeri BEJ. Setiap perusahaan sekuritas Anggota Bursa (PE AB) bisa memiliki terminal komputer lebih dari 1 (satu).
Dalam perjalanannya, sistem JATS mengalami beberapa fase pengembangan, yang dimulai dari fase implementasi JATS untuk lebih difokuskan pada perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi. Fase Integrasi antara sistem perdagangan tanpa warkat dengan sistem kliring dan penjaminan PT KPEI. Fase peluncuran sistem remote trading, dimana AB dapat mengakses JATS secara langsung dari kantor mereka masing-masing melalui JONEC (Jakarta Stock Exchange Open Network Environment Client), bila ditinjau dari sisi broker dan JONES (Jakarta Stock Exchange Open Network Environment Server) , bila ditinjau dari sisi BEJ.
Saat fase implementasi remote trading itulah, jumlah terminal komputer di galeri BEJ banyak berkurang. PE AB mulai membangun galeri sendiri di kantor masing-masing karena eksekusi order transaksi langsung bisa dilakukan dari kantor maupun kantor cabang. Dengan implementasi remote trading, akses investor untuk melakukan transaksi semakin simple karena transaksi bisa dilakukan dari mana saja. Jika perusahaan efek agresif membuka cabang di daerah-daerah maka ia akan banyak menjaring investor. Dimanapun investor berada, ia memiliki akses dan kecepatan yang sama terhadap sistem JATS. Bahkan, aplikasi remote trading juga mulai bisa dilakukan lewat teknologi internet.
Awal Maret, sistem JATS melangkah lebih maju dengan dioperasikannya JATS Generasi Baru (JATS NextG). JATS generasi baru ini memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dari JATS sebelumnya. Ini untuk mengantisipasi pertumbuhan investor dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. (Tim BEI/dal).
0 komentar
Posting Komentar