PEKAJANGAN - Dalam rangka pengembangan jaringan dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, Selasa (29/12) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk membuka kantor kas di Gedung Koperasi Batik Pekajangan.
Kantor kas ini merupakan salah satu dari tiga kantor kas di wilayah kerja cabang Pekalongan yang secara resmi dibuka di kantor kas Adiwerna Tegal. Ketiga kantor kas baru tersebut, yakni Kantor Kas Pekajangan Pekalongan, Kantor Kas Adiwerna Tegal dan Kantor Kas Bumiayu Brebes.
Herry Wahyudi, Branch Manager PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pekalongan dalam sambutannya menjelaskan, bahwa perbankan syariah mulai dilirik oleh para pelaku ekonomi sejak terjadi krisis ekonomi berkepanjangan sejak 1997. Hal ini mengingat banyak bank konvensional yang tidak bisa menyelamatkan ekonomi diri sejak krisis tersebut. "Sejak terjadi krisis berkepanjangan banyak bank konvensional ditutup karena tidak bisa menyelamatkan ekonomi," ujarnya.
Menurutnya, keadaan tersebut diperparah dengan rendahnya tingkat kepercayaan kepada bank sehingga banyak nasabah melarikan dana investasinya ke luar negeri. "Rendahnya tingkat kepercayaan kepada bank membuat nasabah menarik dananya dan berinvestasi di luar negeri," bebernya.
Untuk itulah, tegas dia, Bank Muamalat Indonesia yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia hadir sejak 27 Syawwal 1412 H dengan mengemban spirit dan sistem ekonomi Islami yang berkeadilan. "Komitmen untuk melayani pasar religi yang tersebar mengharuskan Bank Muamalat untuk dapat menghadirkan layanannya di seluruh pelosok Indonesia," ujarnya.
Ditambahkan, kehadiran Bank Muamalat juga tidak sekadar untuk mengokohkan posisinya sebagai bank syariah dengan jangkauan terluas di Indonesia, tetapi juga mempertegas kehadirannya untuk meuwjudkan industri perbankan yang lebih sehat dan berkontribusi bagi pertumbuhan sektor riil melalui pembiayaan sesuai kaidah syariah Islam.
"Ada 278 outlet yang tersebar di 34 propinsi, 74 cabang di Indonesia dan 1 cabang di luar negeri yakni di Kuala Lumpur, 29 capem, 16 UPS, 115 kantor kas dan 43 gerai Muamalat, ditambah 3900 titik layanan Pos On Line pada Kantor Pos di seluruh nusantara," imbuhnya.
Bupati Pekalongan Dra Hj Siti Qomariyah MA menyatakan bahwa secara riil Bank Muamalat patut untuk dibanggakan dalam menaruh kepercayaan dengan beragam kelebihannya. "Secara riil Bank Muamalat patut dibanggakan dan patut dijadikan masyarakat menjadi tempat menaruh kepercayaan," ujarnya.
Bupati berharap kehadiran Bank Muamalat di Kabupaten Pekalongan dapat memberikan arti tersendiri bagi masyarakat sekitar sehingga keberlangsungan bank akan semakin lebih baik. "Majunya Bank Muamalat tergantung dari bagaimana masyarakat merasakan manfaatnya," imbuhnya.
Acara diisi pula dengan siraman rohani oleh Ustad Salimul Hadi serta pemberian santunan kepada anak yatim piatu. (dalal)
Kantor kas ini merupakan salah satu dari tiga kantor kas di wilayah kerja cabang Pekalongan yang secara resmi dibuka di kantor kas Adiwerna Tegal. Ketiga kantor kas baru tersebut, yakni Kantor Kas Pekajangan Pekalongan, Kantor Kas Adiwerna Tegal dan Kantor Kas Bumiayu Brebes.
Herry Wahyudi, Branch Manager PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Pekalongan dalam sambutannya menjelaskan, bahwa perbankan syariah mulai dilirik oleh para pelaku ekonomi sejak terjadi krisis ekonomi berkepanjangan sejak 1997. Hal ini mengingat banyak bank konvensional yang tidak bisa menyelamatkan ekonomi diri sejak krisis tersebut. "Sejak terjadi krisis berkepanjangan banyak bank konvensional ditutup karena tidak bisa menyelamatkan ekonomi," ujarnya.
Menurutnya, keadaan tersebut diperparah dengan rendahnya tingkat kepercayaan kepada bank sehingga banyak nasabah melarikan dana investasinya ke luar negeri. "Rendahnya tingkat kepercayaan kepada bank membuat nasabah menarik dananya dan berinvestasi di luar negeri," bebernya.
Untuk itulah, tegas dia, Bank Muamalat Indonesia yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia hadir sejak 27 Syawwal 1412 H dengan mengemban spirit dan sistem ekonomi Islami yang berkeadilan. "Komitmen untuk melayani pasar religi yang tersebar mengharuskan Bank Muamalat untuk dapat menghadirkan layanannya di seluruh pelosok Indonesia," ujarnya.
Ditambahkan, kehadiran Bank Muamalat juga tidak sekadar untuk mengokohkan posisinya sebagai bank syariah dengan jangkauan terluas di Indonesia, tetapi juga mempertegas kehadirannya untuk meuwjudkan industri perbankan yang lebih sehat dan berkontribusi bagi pertumbuhan sektor riil melalui pembiayaan sesuai kaidah syariah Islam.
"Ada 278 outlet yang tersebar di 34 propinsi, 74 cabang di Indonesia dan 1 cabang di luar negeri yakni di Kuala Lumpur, 29 capem, 16 UPS, 115 kantor kas dan 43 gerai Muamalat, ditambah 3900 titik layanan Pos On Line pada Kantor Pos di seluruh nusantara," imbuhnya.
Bupati Pekalongan Dra Hj Siti Qomariyah MA menyatakan bahwa secara riil Bank Muamalat patut untuk dibanggakan dalam menaruh kepercayaan dengan beragam kelebihannya. "Secara riil Bank Muamalat patut dibanggakan dan patut dijadikan masyarakat menjadi tempat menaruh kepercayaan," ujarnya.
Bupati berharap kehadiran Bank Muamalat di Kabupaten Pekalongan dapat memberikan arti tersendiri bagi masyarakat sekitar sehingga keberlangsungan bank akan semakin lebih baik. "Majunya Bank Muamalat tergantung dari bagaimana masyarakat merasakan manfaatnya," imbuhnya.
Acara diisi pula dengan siraman rohani oleh Ustad Salimul Hadi serta pemberian santunan kepada anak yatim piatu. (dalal)
0 komentar
Posting Komentar