Fanny Rifqy El Fuad
PEKALONGAN - Dari beberapa tulisan di media banyak ulasan tentang ekonomi makro tahun 2010. Beberapa tulisan juga memprediksi soal pasar modal tahun 2010 dan dikaitkan dengan kondisi ekonomi makro. Nah, mengapa kondisi pasar modal selalu dikaitkan dengan ekonomi makro. Bisa dijelaskan bagaimana pengaruh ekonomi makro ke pasar modal.
Fanny Rifqy El Fuad, Head of Representatives Capital Market Information Centre Pekalongan menuturkan diskusi tentang pasar modal memang tidak bisa dipisahkan dengan pembahasan tentang ekonomi makro. Dalam analisa fundamental terhadap satu saham tertentu misalnya berawal dari kondisi ekonomi makro yang kemudian sampai ke kondisi sektor perusahaan tersebut sebelum akhirnya menganalisa performance perusahaan itu sendiri dan prospek sahamnya di pasar. Model seperti ini melihat persoalan dari atas ke bawah.
Seperti halnya Anda akan membangun sebuah perusahaan baru atau memulai bisnis baru. Anda tentu akan melihat bagaimana kondisi ekonomi makro secara keseluruhan, apakah kondusif, apakah mendukung untuk kemajuan usaha yang akan Anda lakukan dan seterusnya. Perusahaan yang akan melakukan ekspansi bisnis atau meningkatkan kapasitas produksi misalnya, akan menyimak bagaimana kondisi ekonomi makro yang akan bakal dihadapi.
Ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, posisi nilai tukar, dan sebagainya merupakan angka-angka yang dijadikan dasar pijakan dalam melakukan analisa, sebelum membuat keputusan.
Investasi di pasar modalpun juga begitu. Investor, Fund Manager pengelola dana atau pelaku pasar tidak akan serta merta membuat keputusan investasi tanpa dasar yang kuat. Mereka tidak akan langsung membeli saham dan atau obligasi dengan porsi tertentu jika tidak tahu tentang kondisi ekonomi yang akan dihadapi tahun depan.
Gambarannya begini. Misalnya, investor sedang mempertimbangkan untuk membeli atau menginvestasikan dananya di saham perbankan. Tentu nanti akan dipilih saham bank mana yang paling prospek dan menjanjikan untung. Tapi sebelum sampai ke sana, ia akan melakukan analis bagaimana kondisi ekonomi makro ke depan? Apakah kondisi ekonomi makro akan mendukung bagi pertumbuhan bisnis perbankan? Berapa pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan agar perbankan bisa menyalurkan kredit secara optimal? Berapa tingkat bunga kredit dan deposito? Ini semua akan menentukan pertumbuhan dari pendapatan perbankan tersebut. Dari sana investor akan tahu seberapa besar pertumbuhan kinerja yang akan dicapai oleh perbankan dan seberapa besar potensi gain yang nantinya akan diperoleh jika membeli saham perbankan.
Analisa yang sama juga berlaku pada saham sektor lainnya, selalu berangkat dari kondisi ekonomi makro. Karena itu, prediksi tentang pasar untuk satu tahun ke depan juga dimulai dari kondisi ekonomi makro yang bakal dihadapi. Jika pertumbuhan ekonomi sesuai target dan dilalui tanpa gejolak atau tekanan pasar maka bisa jadi pasar juga akan tumbuh sesuai prediksi. (dal)
0 komentar
Posting Komentar