Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Translate

Blogroll

BISNIS ANDA KITA

Minggu, 14 Maret 2010

Telkomsel Gandeng Dealer Bantu Rekonstruksi Sekolah

DOK ISTIMEWA
SERAHKAN - Direktur Niaga Telkomsel Leong Shin Loong (kedua kanan) menyerahkan bantuan rekonstruksi sekolah kepada Kepala SDN 27 Ambang Kapur Deliyati disaksikan VP Telkomsel Area Sumatera Mirza Budiwan (paling kiri), Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman (ketiga kiri), Wakil Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni (tengah), dan CEO Telesindo Shop Hengky Setiawan (paling kanan) di Padang Pariaman (26/1).

**Program Kepedulian Paska Gempa Bumi Sumbar dan Jabar
PADANG - Telkomsel bersama 150 mitra authorized dealer (AD) memberikan bantuan senilai total Rp 5 miliar, sekaligus meresmikan pembangunan kembali 4 sekolah yang rusak akibat musibah bencana alam gempa bumi di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Program ini merupakan wujud kepedulian Telkomsel sebagai anak perusahaan Telkom dalam upaya mendukung kelancaran dan kenyamanan proses belajar mengajar bagi anak-anak yang terlantar paska gempa bumi.
Rekonstruksi sekolah paska gempa ini ditandai dengan peletakan batu pertama di SDN 27 Ambang Kapur, Sungai Sarik, Pariaman oleh Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman dan Direktur Niaga Telkomsel Leong Shin Loong. Adapun sekolah-sekolah lain yang akan mendapat bantuan rekonstruksi adalah SDN 02 Sungai Sarik Pariaman, SDN 08 Durian Kapeh Kabupaten Agam, dan Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Pangalengan.
Dalam sambutannya, Marlis mengatakan, “Atas nama pemerintah provinsi Sumatera Barat, kami mengucapkan terimakasih kepada Telkomsel dan mitra dealer-nya yang telah peduli terhadap upaya percepatan pemulihan wilayah Sumatera Barat paska bencana gempa bumi, khususnya bantuan di bidang pendidikan. Mari kita melindungi dan menjaga bersama sekolah-sekolah yang dibangun agar anak-anak kita dapat merasakan manfaatnya di kemudian hari.”
Leong Shin Loong mengungkapkan, “Komitmen kepedulian Telkomsel pada dunia pendidikan merupakan wujud nyata jiwa dan semangat Telkomsel dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Sumatera Barat dan Jawa Barat yang menjadi korban bencana gempa bumi. Melalui program kepedulian semacam ini, kami berupaya membangun kembali wilayah-wilayah yang tertimpa musibah dengan memberikan kemanfaatan lebih, tidak sekedar hanya dalam core bisnis telekomunikasi saja, tapi juga kemanfaatan bagi masyarakat dan lingkungan.”
Rekonstruksi bangunan sekolah yang rusak antara lain meliputi penyediaan fasilitas 6 ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, lab komputer, dan toilet. Seluruh fasilitas tersebut dirancang dan dibangun kembali sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Nasional. Di samping itu, Telkomsel juga akan melengkapi sarana dan prasarana sekolah dengan akses internet melalui layanan mobile broadband dan bantuan software pendidikan guna menunjang pendidikan yang lebih baik bagi para siswa.
“Kenyamanan dan kelancaran proses belajar mengajar memegang peran penting bagi kesuksesan penyerapan pengetahuan para siswa. Fasilitas pendidikan yang baik dan memadai di lingkungan belajar tentu akan berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak, terutama dari sisi moral. Kami berharap bantuan yang kami berikan ini dapat memulihkan semangat belajar anak-anak kita dan secara bertahap dapat meningkatkan mutu pendidikan di wilayah-wilayah yang terkena bencana,” papar Shin Loong.
Sasaran bantuan di bidang pendidikan yang dilakukan bagi masyarakat Sumatera Barat dan Jawa Barat sejalan dengan konsep kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikembangkan oleh Telkomsel dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Melalui program-program yang menitikberatkan pada sektor pendidikan, Telkomsel berupaya melakukan kepedulian guna menularkan semangat “menjadi lebih baik” kepada bagian masyarakat yang memiliki potensi atau masyarakat yang membutuhkannya.
Selain bantuan pendidikan bagi para korban bencana gempa bumi di Sumatera Barat dan Jawa Barat, Telkomsel juga mengadakan kegiatan-kegiatan CSR di bidang pendidikan, antara lain: program sekolah terpencil berbasis teknologi informasi dan komunikasi, pelatihan teknisi ponsel, pendidikan anak usia dini (PAUD), pembangunan infrastruktur dan sanitasi sekolah, program Edukonser (edukasi dini seputar perkembangan teknologi dan pemahaman tentang potensi diri melalui pendekatan pagelaran seni dan musik), program Cooperative Academic Education Program (program sinergi dunia pendidikan dan pengembangan kewirausahaan), dan sebagainya. (dal)

0 komentar