PEKALONGAN - Lomba mewarnai bertemakan Batikku Indonesiaku berlangsung semarak di parkiran lantai satu dan lantai dasar Mal Pekalongan. Ratusan peserta terlihat serius mewarnai.
Ajang lomba mewarnai yang diselenggarakan oleh Borobudur pada Minggu (25/1) itu, sepenuhnya didukung oleh DPK (Dewan Pendidikan Kota Pekalongan), Radar Pekalongan, Mal Pekalongan, serta beberapa nama brand fashion dan sepatu ternama. Diantaranya Fladeo, BeGaya, Sekido, Cardinal, Ie-be, Dadung, arena permainan G-Max dan lainnya.
Dalam Batikku Indonesiaku, yang diikuti 160-an peserta tersebut, dibagi menjadi dua kategori yakni kategori untuk anak-anak SD dan kategori untuk anak-anak TK. Untuk kategori SD terdiri dari 70 peserta, sedang kategori TK diikuti sebanyak 70 peserta. Mereka berasal dari Kota Batang, Wiradesa, Kajen, Pekalongan dan sekitarnya.
Supandi, Store Manajer Borobudur saat ditemui Radar di ruang kerjanya menuturkan, event ini diselenggarakan sebagai salah satu bentuk apresiasi telah dikukuhkannya batik sebagai warisan budaya Indosesia oleh UNESCO tepatnya pada 2 Oktober lalu. "Event ini dalam rangka sebagai wujud apresiasi dan pembelajaran kepada anak-anak usia dini mengenai batik," katanya.
Ditambahkan, acara juga digelar dalam rangka memberikan pembelajaran kepada anak-anak usia dini, supaya pada usianya mereka sudah mengenal batik lebih dini. Dengan begitu akan tertanam rasa bangga dan cinta terhadap kerajinan batik yang merupakan hasil budaya leluhur.
"Dalam event ini kami memilih tema Batikku Indonesiaku, sebab kami ingin memberikan pembelajaran untuk anak-anak mengenai produk batik secara dini, supaya mereka itu punya pengetahuan mengenai kerajinan batik yang merupakan hasil budaya leluhur," imbuhnya.
Dikatakan, event tersebut hampir setiap tahun diselenggarakan oleh Borobudur, namun dengan acara dan tema yang berbeda. "Kami sudah sering mengadakan acara semacam ini, namun temanya berbeda. Bisa dikatakan acara semacam ini merupakan program tahunan kami," terang Supandi kepada Radar.
Hal serupa juga disampaikan oleh Suherman, Supervisor Borobudur. "Hampir setiap tahun Borobudur mengadakan acara seperti ini, tapi acaranya selalu berbeda. Dan acara ini juga atas dukungan dari beberapa pihak baik itu intern seperti brand fashion dan sepatu ternama, serta pihak ekstern seperti dari Dewan Pendidikan Kota Pekalongan, dan dari Radar Pekalongan juga ikut mendukung acara ini mbak," paparnya.
Dalam Batikku Indonesiaku, digunakan gambar yang bertemakan batik dan bertindak sebagai juri dalam acara tersebut salah satunya yakni Ade Asep Syarifuddin, General Manajer Radar Pekalongan.
"Hasil para pemenang nantinya akan kami pajang, dengan begitu masyarakat akan tahu siapa pemenangnya dan bisa memotivasi anak-anak supaya lebih berkreasi lagi. Dan kami berharap dengan adanya event seperti ini masyarakat akan lebih mengenal pada Borobudur," tambah Suherman.
Disediakan berbagai macam penghargaan berupa, trophy, piagam penghargaan, voucher bermain di arena permainan G-Max, serta uang pembinaan dari pihak penyelenggara.
Raharjo, salah satu orang tua peserta yang saat itu sedang mendampingi putrinya Calista mengatakan, dirinya senang dengan adanya acara yang diselenggarakan oleh Borobudur, karena kegiatan semacam ini merupakan pembelajaran bagi anak-anak untuk berkreasi dan lebih mencintai batik sebagai kerajinan budaya leluhur.
"Bagus mba, saya sangat senang sekali, karena kegiatan seperti ini kan bisa menunjang dan melatih keberanian anak-anak biar mereka mandiri. Dan saya harap semoga acara yang diadakan Borobudur ini akan terus diadakan, nggak untuk saat ini saja," harap Raharjo didampingi istrinya. (ica)
Ajang lomba mewarnai yang diselenggarakan oleh Borobudur pada Minggu (25/1) itu, sepenuhnya didukung oleh DPK (Dewan Pendidikan Kota Pekalongan), Radar Pekalongan, Mal Pekalongan, serta beberapa nama brand fashion dan sepatu ternama. Diantaranya Fladeo, BeGaya, Sekido, Cardinal, Ie-be, Dadung, arena permainan G-Max dan lainnya.
Dalam Batikku Indonesiaku, yang diikuti 160-an peserta tersebut, dibagi menjadi dua kategori yakni kategori untuk anak-anak SD dan kategori untuk anak-anak TK. Untuk kategori SD terdiri dari 70 peserta, sedang kategori TK diikuti sebanyak 70 peserta. Mereka berasal dari Kota Batang, Wiradesa, Kajen, Pekalongan dan sekitarnya.
Supandi, Store Manajer Borobudur saat ditemui Radar di ruang kerjanya menuturkan, event ini diselenggarakan sebagai salah satu bentuk apresiasi telah dikukuhkannya batik sebagai warisan budaya Indosesia oleh UNESCO tepatnya pada 2 Oktober lalu. "Event ini dalam rangka sebagai wujud apresiasi dan pembelajaran kepada anak-anak usia dini mengenai batik," katanya.
Ditambahkan, acara juga digelar dalam rangka memberikan pembelajaran kepada anak-anak usia dini, supaya pada usianya mereka sudah mengenal batik lebih dini. Dengan begitu akan tertanam rasa bangga dan cinta terhadap kerajinan batik yang merupakan hasil budaya leluhur.
"Dalam event ini kami memilih tema Batikku Indonesiaku, sebab kami ingin memberikan pembelajaran untuk anak-anak mengenai produk batik secara dini, supaya mereka itu punya pengetahuan mengenai kerajinan batik yang merupakan hasil budaya leluhur," imbuhnya.
Dikatakan, event tersebut hampir setiap tahun diselenggarakan oleh Borobudur, namun dengan acara dan tema yang berbeda. "Kami sudah sering mengadakan acara semacam ini, namun temanya berbeda. Bisa dikatakan acara semacam ini merupakan program tahunan kami," terang Supandi kepada Radar.
Hal serupa juga disampaikan oleh Suherman, Supervisor Borobudur. "Hampir setiap tahun Borobudur mengadakan acara seperti ini, tapi acaranya selalu berbeda. Dan acara ini juga atas dukungan dari beberapa pihak baik itu intern seperti brand fashion dan sepatu ternama, serta pihak ekstern seperti dari Dewan Pendidikan Kota Pekalongan, dan dari Radar Pekalongan juga ikut mendukung acara ini mbak," paparnya.
Dalam Batikku Indonesiaku, digunakan gambar yang bertemakan batik dan bertindak sebagai juri dalam acara tersebut salah satunya yakni Ade Asep Syarifuddin, General Manajer Radar Pekalongan.
"Hasil para pemenang nantinya akan kami pajang, dengan begitu masyarakat akan tahu siapa pemenangnya dan bisa memotivasi anak-anak supaya lebih berkreasi lagi. Dan kami berharap dengan adanya event seperti ini masyarakat akan lebih mengenal pada Borobudur," tambah Suherman.
Disediakan berbagai macam penghargaan berupa, trophy, piagam penghargaan, voucher bermain di arena permainan G-Max, serta uang pembinaan dari pihak penyelenggara.
Raharjo, salah satu orang tua peserta yang saat itu sedang mendampingi putrinya Calista mengatakan, dirinya senang dengan adanya acara yang diselenggarakan oleh Borobudur, karena kegiatan semacam ini merupakan pembelajaran bagi anak-anak untuk berkreasi dan lebih mencintai batik sebagai kerajinan budaya leluhur.
"Bagus mba, saya sangat senang sekali, karena kegiatan seperti ini kan bisa menunjang dan melatih keberanian anak-anak biar mereka mandiri. Dan saya harap semoga acara yang diadakan Borobudur ini akan terus diadakan, nggak untuk saat ini saja," harap Raharjo didampingi istrinya. (ica)
0 komentar
Posting Komentar