PEKALONGAN - Pengobatan suatu penyakit melalui cara non medis atau sering disebut pengobatan alternatif, pada saat ini merupakan salah satu pilihan penderita atau pasien untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Salah satunya dari Pengobatan Lepti yang menyembuhkan tanpa proses medis.
Banyak alasan kenapa pengobatan alternatif ini menjadi sebuah pilihan bagi pasien, diantaranya soal biaya pengobatan medis yang terhitung mahal, yang kadang tidak terjangkau para pasiennya, sedangkan harapan untuk sembuh sangatlah besar agar dapat hidup normal dan beraktifitas seperti biasanya.
Seperti halnya yang terjadi pada Astini (33), seorang ibu rumah tangga asal Desa Wates, Wonotunggal Batang, yang mengidap penyakit kanker payudara. Dan menurut pemeriksaan dokter, penyakit telah akut dan harus segera dilakukan pengangkatan atau operasi.
Mendengar vonis tersebut, Astini yang hanya seorang istri karyawan yang berpenghasilan sangat kecil, tentunya resah setelah tahu biaya yang harus dikeluarkan untuk penyembuhan penyakitnya hingga mencapai jutaan rupiah. Berharap untuk memperoleh kesembuhan tersebut, ibu berdarah sunda akhirnya mencari tenaga medis lain yang sekiranya dapat memberikan solusi atas kanker yang dideritanya itu hingga ke tanah kelahirannya di daerah Kresek Serang, Banten, Jawa Barat. Namun tetap saja divonis untuk melakukan operasi pengangkatan payudara.
Dalam perjalannya pulang ke Pekalongan, ia sempat mendengar tentang adanya sebuah pengobatan cepat sembuh yang sering menangani berbagai macam penyakit kronis yang mengandalkan penyembuhan dengan mengombinasikan pengobatan kuno dengan terapi modern, dengan obat-obatan yang terbuat dari ramuan herbal asli warisan leluhur dari Kota Serambi Mekah, yang terkenal dengan sebutan pengobatan LEPTI.
Besar harapannya untuk sembuh membuat Astini berikhtiar untuk kesekian kalinya. Bersama kakak iparnya, Sugeng (48), yang juga mengidap penyakit prostat mendatangi pengobatan Lepti dan berharap bisa sembuh dengan pengobatan alternatif tersebut.
Akhirnya setelah menjalani proses terapi yang dilakukan pengobatan Lepti dalam waktu kurang dari 2 minggu, penyakit yang diderita Astini dapat tersembuhkan tanpa harus menjalani operasi seperti yang disarankan dokter. Sedang kakak iparnya dalam sebulan sudah dapat beraktifitas kembali seperti biasanya. "Saya hanya melakukan terapi dengan ramuan yang diberikan dan menjauhi makanan yang pantang dimakan dalam proses penyembuhan penyakit saya, dan dalam waktu kurang dari 2 minggu penyakit saya sembuh total," ujar Astini menceritakan pengalamannya dengan rasa syukur yang mendalam.
Pengobatan Lepti yang beralamat di Jalan DR Sutomo 1B No 36, Landungsari Pekalongan ini merupakan salah satu anggota AMI (Akupunture Medicine Indonesia) yang juga melayani pengobatan akupuntur dengan metode modern yang sangat popular dari Jepang yang terkenl dengan sebutan Sistem penyembuhan Yin dan Yan. Inovasi yang dilakukan pengobatan ini juga selalu berkembang sesuai kebutuhan pasiennya.
Contoh program terbaru untuk meninggikan badan secara cepat 2 sampai dengan 8 cm, pasien dapat langsung melihat hasilnya juga program pelangsing bagi wanita yang mengidamkan tubuh ideal dan solusi bagi pasutri (pasangan suami istri.red) yang mengharapkan keturunan "Kesembuhan pasien adalah tujuan kami, yang terpenting adalah percaya dan selalu berikhtiar jangan putus asa, sebab semakin parahnya suatu penyakit terkadang datangnya dari dalam diri kita yang selalu pesimis dan putus harapannya. Pada intinya kesembuhan pada pasien semata-mata karena ridho Allah", kata Sarbani, pemilik serta merangkap selaku ahli pengobatan Lepti yang ditemui di ruang prakteknya. (anis)
Banyak alasan kenapa pengobatan alternatif ini menjadi sebuah pilihan bagi pasien, diantaranya soal biaya pengobatan medis yang terhitung mahal, yang kadang tidak terjangkau para pasiennya, sedangkan harapan untuk sembuh sangatlah besar agar dapat hidup normal dan beraktifitas seperti biasanya.
Seperti halnya yang terjadi pada Astini (33), seorang ibu rumah tangga asal Desa Wates, Wonotunggal Batang, yang mengidap penyakit kanker payudara. Dan menurut pemeriksaan dokter, penyakit telah akut dan harus segera dilakukan pengangkatan atau operasi.
Mendengar vonis tersebut, Astini yang hanya seorang istri karyawan yang berpenghasilan sangat kecil, tentunya resah setelah tahu biaya yang harus dikeluarkan untuk penyembuhan penyakitnya hingga mencapai jutaan rupiah. Berharap untuk memperoleh kesembuhan tersebut, ibu berdarah sunda akhirnya mencari tenaga medis lain yang sekiranya dapat memberikan solusi atas kanker yang dideritanya itu hingga ke tanah kelahirannya di daerah Kresek Serang, Banten, Jawa Barat. Namun tetap saja divonis untuk melakukan operasi pengangkatan payudara.
Dalam perjalannya pulang ke Pekalongan, ia sempat mendengar tentang adanya sebuah pengobatan cepat sembuh yang sering menangani berbagai macam penyakit kronis yang mengandalkan penyembuhan dengan mengombinasikan pengobatan kuno dengan terapi modern, dengan obat-obatan yang terbuat dari ramuan herbal asli warisan leluhur dari Kota Serambi Mekah, yang terkenal dengan sebutan pengobatan LEPTI.
Besar harapannya untuk sembuh membuat Astini berikhtiar untuk kesekian kalinya. Bersama kakak iparnya, Sugeng (48), yang juga mengidap penyakit prostat mendatangi pengobatan Lepti dan berharap bisa sembuh dengan pengobatan alternatif tersebut.
Akhirnya setelah menjalani proses terapi yang dilakukan pengobatan Lepti dalam waktu kurang dari 2 minggu, penyakit yang diderita Astini dapat tersembuhkan tanpa harus menjalani operasi seperti yang disarankan dokter. Sedang kakak iparnya dalam sebulan sudah dapat beraktifitas kembali seperti biasanya. "Saya hanya melakukan terapi dengan ramuan yang diberikan dan menjauhi makanan yang pantang dimakan dalam proses penyembuhan penyakit saya, dan dalam waktu kurang dari 2 minggu penyakit saya sembuh total," ujar Astini menceritakan pengalamannya dengan rasa syukur yang mendalam.
Pengobatan Lepti yang beralamat di Jalan DR Sutomo 1B No 36, Landungsari Pekalongan ini merupakan salah satu anggota AMI (Akupunture Medicine Indonesia) yang juga melayani pengobatan akupuntur dengan metode modern yang sangat popular dari Jepang yang terkenl dengan sebutan Sistem penyembuhan Yin dan Yan. Inovasi yang dilakukan pengobatan ini juga selalu berkembang sesuai kebutuhan pasiennya.
Contoh program terbaru untuk meninggikan badan secara cepat 2 sampai dengan 8 cm, pasien dapat langsung melihat hasilnya juga program pelangsing bagi wanita yang mengidamkan tubuh ideal dan solusi bagi pasutri (pasangan suami istri.red) yang mengharapkan keturunan "Kesembuhan pasien adalah tujuan kami, yang terpenting adalah percaya dan selalu berikhtiar jangan putus asa, sebab semakin parahnya suatu penyakit terkadang datangnya dari dalam diri kita yang selalu pesimis dan putus harapannya. Pada intinya kesembuhan pada pasien semata-mata karena ridho Allah", kata Sarbani, pemilik serta merangkap selaku ahli pengobatan Lepti yang ditemui di ruang prakteknya. (anis)
0 komentar
Posting Komentar