.JPG)
PERLIHATKAN - Karyawati saat menunjukkan salah satu koleksi jaket di Aulia Fashion.PEKALONGAN - Meskipun bukan kebutuhan utama dalam berpakaian, namun permintaan jaket tak pernah surut, terutama pada saat musim penghujan.
Karena jaket tidak sekadar untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin, akan tetapi juga sudah menjadi bagian dari fesyen. Disatu sisi perkembangan mode jaketpun terus berkembang.
Susi Sari Afiyanti, salah satu karyawati Aulia Distro di Jalan Urip Sumoharjo No 20 Pekalongan mengatakan, permintaan jaket pada musim penghujan semakin meningkat. Hal itu terlihat dari banyaknya produk jaket yang terjual setiap harinya.
"Sekarang kan lagi musim hujan, jadi banyak orang yang mencari jaket. Mungkin untuk digunakan sebagai penghangat pada saat melakukan perjalanan, atau juga sekedar menjadi tren mode. Karena jaket sekarang ini bukan sekedar sebagai penghangat tubuh saja, tetapi juga udah jadi bagian dari fesyen," kata Susi, panggilan akrabnya.
Dikatakan, dalam sehari jaket untuk perempuan maupun laki-laki dapat dipastikan laku terjual. "Kalau cowok biasanya jaket model kanvas korea yang paling laris soale bahannya tahan air, jadi kalau kena hujan bajun yang didalam nggak basah. Harganya berkisar ratusan ribu rupiah," imbuh Susi.
Sedangkan untuk cewek, yang paling banyak peminatnya adalah model jemper (jaket dengan tutup kepala.red), yang berada di kisaran ratusan ribu rupiah. "Kalau ditanya berapa banyak barang yang terjual dalam seharinya, saya nggak bisa bilang berapanya soalnya yang saya catat itu untuk jumlah nominal keseluruhan penjualan dalam sehari. Yang jelas, setiap hari jaket pasti laku," terang karyawati asal Kota Pekalongan itu.
Banyak faktor yang mempengaruhi semakin banyaknya peminat jaket. Antara lain adalah dunia jaket sudah menjadi bagian dari mode fasyen, selain itu karena faktor kebutuhan di cuaca yang dingin.
Disamping itu, dikarenakan jaket merupakan kebutuhan melindungi tubuh saat melakukan perjalanan dengan kendaraan bermotor. "Kalau orang naik motor, pasti butuh jaket, ya kan mbak," pungkas Susi. (ica)
Karena jaket tidak sekadar untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin, akan tetapi juga sudah menjadi bagian dari fesyen. Disatu sisi perkembangan mode jaketpun terus berkembang.
Susi Sari Afiyanti, salah satu karyawati Aulia Distro di Jalan Urip Sumoharjo No 20 Pekalongan mengatakan, permintaan jaket pada musim penghujan semakin meningkat. Hal itu terlihat dari banyaknya produk jaket yang terjual setiap harinya.
"Sekarang kan lagi musim hujan, jadi banyak orang yang mencari jaket. Mungkin untuk digunakan sebagai penghangat pada saat melakukan perjalanan, atau juga sekedar menjadi tren mode. Karena jaket sekarang ini bukan sekedar sebagai penghangat tubuh saja, tetapi juga udah jadi bagian dari fesyen," kata Susi, panggilan akrabnya.
Dikatakan, dalam sehari jaket untuk perempuan maupun laki-laki dapat dipastikan laku terjual. "Kalau cowok biasanya jaket model kanvas korea yang paling laris soale bahannya tahan air, jadi kalau kena hujan bajun yang didalam nggak basah. Harganya berkisar ratusan ribu rupiah," imbuh Susi.
Sedangkan untuk cewek, yang paling banyak peminatnya adalah model jemper (jaket dengan tutup kepala.red), yang berada di kisaran ratusan ribu rupiah. "Kalau ditanya berapa banyak barang yang terjual dalam seharinya, saya nggak bisa bilang berapanya soalnya yang saya catat itu untuk jumlah nominal keseluruhan penjualan dalam sehari. Yang jelas, setiap hari jaket pasti laku," terang karyawati asal Kota Pekalongan itu.
Banyak faktor yang mempengaruhi semakin banyaknya peminat jaket. Antara lain adalah dunia jaket sudah menjadi bagian dari mode fasyen, selain itu karena faktor kebutuhan di cuaca yang dingin.
Disamping itu, dikarenakan jaket merupakan kebutuhan melindungi tubuh saat melakukan perjalanan dengan kendaraan bermotor. "Kalau orang naik motor, pasti butuh jaket, ya kan mbak," pungkas Susi. (ica)
.jpg)
.JPG)
.JPG)
.JPG)
0 komentar
Posting Komentar