SEMARANG - Berdasarkan data BPS, perkembangan harga barang dan jasa di Jateng pada bulan November 2009 masing-masing tercatat sebesar -0,21% (mtm) dan 2,60% (yoy).
Sekretaris Tim Pemantauan dan Pengendalian Harga (TPPH) Provinsi Jawa Tengah, Herdiana AW menjelaskan, berdasarkan hasil Rapat Tim Pemantauan dan Pengendalian Harga (TPPH) Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 29 Desember 2009 yang membahas perkembangan harga beberapa komoditas penting penyumbang inflasi dapat disimpulkan bahwa pada bulan Desember 2009 secara umum diperkirakan akan terjadi kenaikan harga dari harga bulan sebelumnya pada level yang tidak terlalu tinggi.
Dari hasil pemantauan barang dan jasa oleh dinas terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Perum BULOG, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dan PT Pertamina Wilayah Jateng, serta Survei Pemantauan Harga (SPH) Kantor Bank Indonesia Semarang, dapat diketahui informasi, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain beras, gula pasir, rokok, cabe rawit, bawang putih, tarif transportasi udara dan kereta api. Sementara yang mengalami penurunan harga antara lain minyak goreng, daging, emas, telur ayam ras, cabe merah besar dan cabe merah keriting.
Stok bahan pokok terutama gula dan beras diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga triwulan I-2010.
Stok BBM dan elpiji mencukupi, menjelang tahun baru posisi stok ditingkatkan 10% dari stok reguler.
Selanjutnya, terdapat beberapa rekomendasi kebijakan yang diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh berbagai pihak terkait untuk dapat mengendalikan laju inflasi ke depan. Seperti dengan memperhatikan pergerakan harga dan ketersediaan gula pasir ke depan, diperlukan penambahan stok yang memadai serta meningkatkan pengawasan distribusi yang dapat meminimalisir melonjaknya harga.
Meningkatkan langkah antisipasi yang tepat atas kemungkinan kenaikan harga pupuk setelah periode triwulan I-2010 yang diperkirakan dapat menyebabkan kenaikan harga pangan.
Mengantisipasi gangguan produksi dan distribusi akibat potensi munculnya gangguan alam seperti banjir dan tanah longsor karena curah hujan yang diperkirakan relatif tinggi di beberapa wilayah Jawa Tengah. Informasi ini juga disampaikan oleh TPPH Provinsi Jawa Tengah kepada Gubernur Provinsi Jawa Tengah dan Dewan Gubernur Bank Indonesia sebagai referensi dalam rangka pengendalian inflasi. (dal/anang)
0 komentar
Posting Komentar