SEMARANG - Menyusul pencapaian kinerja keuangan yang cukup mengesankan pada triwulan ketiga 2009, di 2010 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) menetapkan serangkaian target yang sangat menantang di bidang pemasaran dan pelayanan.
Manager Komunikasi Telkom Divre IV Jateng dan DIY Sudjatmiko mengatakan proyeksi pencapaian kinerja operasional 2009 yang cukup mengesankan tak lepas dari pertimbangan atas kemampuan internal Telkom yang sesungguhnya. Sebagaimana pencapaian 2009, bisnis legacy seperti layanan telepon kabel, fixed wireless (Flexi) dan seluler diakui Sudjatmiko masih akan tetap memberikan kontribusi berarti pada pendapatan kotor Telkom (unconsolidated) di tahun 2010. Namun demikian, lanjutnya, tren pertumbuhan pendapatan dari bisnis new wave diperkirakan akan terus berlanjut.
Pada posisi Triwulan III 2009, pelanggan Flexi tumbuh cukup meyakinkan, yakni mencapai 63%. Atau peningkatan dari hanya 9,2 juta pelanggan pada Triwulan III 2008, menjadi 14,9 juta pada Triwulan III 2009. Peningkatan jumlah pelanggan tersebut, menurut Sudjatmiko antara lain disebabkan tarif percakapan yang kompetitif dan penambahan BTS (Base Tranceiver Station). Total BTS Flexi hingga saat ini mencapai 5.296 BTS atau tumbuh sebesar 66%.
Untuk broadband Speedy yang pada posisi akhir 2009 diestimasi mencapai 1,1 juta SS, pada akhir 2010 diproyeksikan bertambah 600 hingga 700 ribu SS menjadi antara 1,7 hingga 1,8 juta SS. Proyeksi yang cukup menantang ini menurut Sudjatmiko tentunya selain menuntut pengerahan dukungan ketersediaan dan kualitas alat produksi yang optimal, juga mensyaratkan promosi yang gencar dan tepat sasaran.
“Meskipun saat ini telah terjadi perubahan gaya hidup, di mana masyarakat semakin mobile, pada posisi Triwulan III 2009 layanan fixed line masih memperlihatkan pertumbuhan 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,“ jelas Sudjatmiko. Namun demikian, Telkom juga mencatat, akibat perubahan gaya hidup tersebut, pendapatan atau ARPU (Average Revenue Per User) dari segmen fixed line mengalami penurunan hingga 19% dari semula Rp 138.000 pada Triwulan III 2008 menjadi Rp 112.000 pada Triwulan III 2009. Saat ini pelanggan fixed line tercatat 8,7 juta SST, sedangkan pada periode yang sama tahun 2008 jumlahnya 8,6 juta.
Sebagai konsekuensi dari tingginya target pencapaian 2010, selain pengerahan dukungan alat produksi, Telkom berencana melakukan berbagai promo dan inovasi layanan. Khusus untuk pelanggan telepon rumah, beberapa waktu lalu Telkom telah menyempurnakan program Telepon Tagihan Tetap. Diharapkan di tahun 2010 program ini akan semakin diminati pelanggan.
Di segmen selular, Telkomsel masih kokoh di posisinya sebagai market leader. Pada posisi Triwulan III 2009, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai hampir 80 juta atau tumbuh sebesar 32% jumlah pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Seperti halnya Flexi, pertumbuhan Telkomsel antara lain dipacu oleh luasnya jangkauan (coverage) BTS yang pada posisi Triwulan III 2009 mencapai 29.781 BTS, atau bertambah 19% dibandingkan periode yang sama di tahun 2008. Penguasaan pasar oleh Telkomsel pada tahun 2009 diproyeksikan cukup mengesankan, yakni menguasai 52% pangsa pasar. “Di tengah serbuan operator baru, kinerja Telkomsel cukup meyakinkan,” ujar Sudjatmiko. Ia yakin di tahun 2010 Telkomsel akan bertambah sekitar 15-17 juta pelanggan dari estimasi 83 juta di akhir 2009 menjadi 98-100 juta pelanggan. Dengan demikian market share seluler juga diproyeksikan meningkat menjadi 53%. (dal)
Manager Komunikasi Telkom Divre IV Jateng dan DIY Sudjatmiko mengatakan proyeksi pencapaian kinerja operasional 2009 yang cukup mengesankan tak lepas dari pertimbangan atas kemampuan internal Telkom yang sesungguhnya. Sebagaimana pencapaian 2009, bisnis legacy seperti layanan telepon kabel, fixed wireless (Flexi) dan seluler diakui Sudjatmiko masih akan tetap memberikan kontribusi berarti pada pendapatan kotor Telkom (unconsolidated) di tahun 2010. Namun demikian, lanjutnya, tren pertumbuhan pendapatan dari bisnis new wave diperkirakan akan terus berlanjut.
Pada posisi Triwulan III 2009, pelanggan Flexi tumbuh cukup meyakinkan, yakni mencapai 63%. Atau peningkatan dari hanya 9,2 juta pelanggan pada Triwulan III 2008, menjadi 14,9 juta pada Triwulan III 2009. Peningkatan jumlah pelanggan tersebut, menurut Sudjatmiko antara lain disebabkan tarif percakapan yang kompetitif dan penambahan BTS (Base Tranceiver Station). Total BTS Flexi hingga saat ini mencapai 5.296 BTS atau tumbuh sebesar 66%.
Untuk broadband Speedy yang pada posisi akhir 2009 diestimasi mencapai 1,1 juta SS, pada akhir 2010 diproyeksikan bertambah 600 hingga 700 ribu SS menjadi antara 1,7 hingga 1,8 juta SS. Proyeksi yang cukup menantang ini menurut Sudjatmiko tentunya selain menuntut pengerahan dukungan ketersediaan dan kualitas alat produksi yang optimal, juga mensyaratkan promosi yang gencar dan tepat sasaran.
“Meskipun saat ini telah terjadi perubahan gaya hidup, di mana masyarakat semakin mobile, pada posisi Triwulan III 2009 layanan fixed line masih memperlihatkan pertumbuhan 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,“ jelas Sudjatmiko. Namun demikian, Telkom juga mencatat, akibat perubahan gaya hidup tersebut, pendapatan atau ARPU (Average Revenue Per User) dari segmen fixed line mengalami penurunan hingga 19% dari semula Rp 138.000 pada Triwulan III 2008 menjadi Rp 112.000 pada Triwulan III 2009. Saat ini pelanggan fixed line tercatat 8,7 juta SST, sedangkan pada periode yang sama tahun 2008 jumlahnya 8,6 juta.
Sebagai konsekuensi dari tingginya target pencapaian 2010, selain pengerahan dukungan alat produksi, Telkom berencana melakukan berbagai promo dan inovasi layanan. Khusus untuk pelanggan telepon rumah, beberapa waktu lalu Telkom telah menyempurnakan program Telepon Tagihan Tetap. Diharapkan di tahun 2010 program ini akan semakin diminati pelanggan.
Di segmen selular, Telkomsel masih kokoh di posisinya sebagai market leader. Pada posisi Triwulan III 2009, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai hampir 80 juta atau tumbuh sebesar 32% jumlah pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Seperti halnya Flexi, pertumbuhan Telkomsel antara lain dipacu oleh luasnya jangkauan (coverage) BTS yang pada posisi Triwulan III 2009 mencapai 29.781 BTS, atau bertambah 19% dibandingkan periode yang sama di tahun 2008. Penguasaan pasar oleh Telkomsel pada tahun 2009 diproyeksikan cukup mengesankan, yakni menguasai 52% pangsa pasar. “Di tengah serbuan operator baru, kinerja Telkomsel cukup meyakinkan,” ujar Sudjatmiko. Ia yakin di tahun 2010 Telkomsel akan bertambah sekitar 15-17 juta pelanggan dari estimasi 83 juta di akhir 2009 menjadi 98-100 juta pelanggan. Dengan demikian market share seluler juga diproyeksikan meningkat menjadi 53%. (dal)
0 komentar
Posting Komentar