JAKARTA - Seiring dengan penambahan frekuensi 3G dan kesiapan network Telkomsel dalam memandu industri selular memasuki babakan baru era mobile broadband, Rabu (4/11) Telkomsel secara resmi meluncurkan proyek Next Generation Flash.
Next Generation Flash merupakan proyek peningkatan teknologi jaringan Telkomsel dari sebelumnya HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) 7,2 Mbps ke teknologi HSPA+ (High Speed Packet Access +), dimana teknologi wireless broadband ini mampu menghadirkan kecepatan akses data hingga 21 Mbps.
Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, “Peluncuran proyek ini merupakan bagian dari rangkaian upaya Telkomsel dalam menghadirkan layanan mobile broadband yang lebih berkualitas. Upaya kami ini semakin menguatkan komitmen Telkomsel dalam berinvestasi sekaligus memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia memasuki babakan baru era layanan mobile broadband.”
“Untuk itu, seiring dimulainya babakan baru era layanan mobile broadband yang ditandai dengan penambahan frekuensi 3G, Telkomsel berkomitmen penuh untuk menyiapkan seluruh jaringan telekomunikasi dengan menghadirkan bandwith dengan kapasitas jaringan yang mampu melayani hingga 16 juta pelanggan data hingga akhir tahun, serta didukung jaringan 3G terluas dengan sekitar 4.000 Node B atau BTS 3G yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dari Sumatera hingga wilayah Indonesia Timur,” tegas Sarwoto.
Telkomsel memperoleh tambahan frekuensi 3G sesuai dengan surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika tanggal 1 September 2009 nomor 268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 tentang Penetapan Alokasi Tambahan Blok Pita Frekuensi Radio, Besaran Tarif dan Skema Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio bagi Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular IMT-2000 Pada Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz.
Dengan tambahan frekuensi 3G yang baru, Telkomsel mampu menambah kapasitas jaringan untuk layanan data serta melakukan evolusi dengan melanjutkan roadmap ke teknologi HSPA dan HSPA+, dimana kini pengguna layanan mobile broadband dapat merasakan pengalaman baru memanfaatkan kecepatan akses data hingga 21 Mbps.
Melalui penggelaran proyek Next Generation Flash ini, pelanggan kartuHALO akan diprioritaskan untuk memperoleh akses data berupa kemudahan mendapat koneksi dan kecepatan akses yang lebih tinggi dibanding pelanggan prabayar. Dengan adanya prioritas ini, maka secara otomatis pelanggan kartuHALO mendapat kemungkinan lebih besar untuk memperoleh kecepatan maksimal dari teknologi HSPA+.
Untuk tahap awal, teknologi HSPA+ tersedia bagi pelanggan di Jakarta dan selanjutnya hingga akhir tahun ini bertahap akan hadir di Yogyakarta, Semarang, Medan, dan Surabaya. Pelanggan di kota-kota lainnya juga secara bertahap akan dapat mengoptimalkan kecepatan akses data layanan ini sehingga pada tahun 2010 total 24 kota di seluruh Indonesia sudah terlayani teknologi wireless broadband ini. “Proyek Next Generation Flash ini selain merupakan bagian dari tanggung jawab bisnis sebagai pemimpin di industri selular Indonesia, juga sebagai wujud kepedulian Telkomsel untuk selalu siap memandu industri ini menghadapi perkembangan evolusi teknologi terkini. Momentum ini merupakan bagian dari proses panjang dan menyeluruh dalam rangka memandu industri memasuki babakan baru mobile broadband. Pengimplementasian proyek ini menjadi salah satu bagian dari alokasi investasi Telkomsel tahun ini yang besarnya Rp 13 triliun,” ungkap Sarwoto.
Kini pengguna Telkomsel Flash meningkat 700 persen menjadi 1,4 juta dibanding awal 2009 yang hanya 200.000. Diperkirakan pada 2010 pelanggan mobile selular Indonesia akan menembus angka 150 juta dan pengguna internet 50 juta. Mobile selular dan internet akan berkonvergensi, di mana kehadiran mobile wireless internet broadband menjadi solusi para pengguna internet yang mempunyai tingkat mobilitas tinggi dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Potensi pengguna mobile broadband diperkirakan mencapai 5 - 6 juta di akhir 2010. (dal)
Next Generation Flash merupakan proyek peningkatan teknologi jaringan Telkomsel dari sebelumnya HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) 7,2 Mbps ke teknologi HSPA+ (High Speed Packet Access +), dimana teknologi wireless broadband ini mampu menghadirkan kecepatan akses data hingga 21 Mbps.
Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, “Peluncuran proyek ini merupakan bagian dari rangkaian upaya Telkomsel dalam menghadirkan layanan mobile broadband yang lebih berkualitas. Upaya kami ini semakin menguatkan komitmen Telkomsel dalam berinvestasi sekaligus memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia memasuki babakan baru era layanan mobile broadband.”
“Untuk itu, seiring dimulainya babakan baru era layanan mobile broadband yang ditandai dengan penambahan frekuensi 3G, Telkomsel berkomitmen penuh untuk menyiapkan seluruh jaringan telekomunikasi dengan menghadirkan bandwith dengan kapasitas jaringan yang mampu melayani hingga 16 juta pelanggan data hingga akhir tahun, serta didukung jaringan 3G terluas dengan sekitar 4.000 Node B atau BTS 3G yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dari Sumatera hingga wilayah Indonesia Timur,” tegas Sarwoto.
Telkomsel memperoleh tambahan frekuensi 3G sesuai dengan surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika tanggal 1 September 2009 nomor 268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 tentang Penetapan Alokasi Tambahan Blok Pita Frekuensi Radio, Besaran Tarif dan Skema Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio bagi Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular IMT-2000 Pada Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz.
Dengan tambahan frekuensi 3G yang baru, Telkomsel mampu menambah kapasitas jaringan untuk layanan data serta melakukan evolusi dengan melanjutkan roadmap ke teknologi HSPA dan HSPA+, dimana kini pengguna layanan mobile broadband dapat merasakan pengalaman baru memanfaatkan kecepatan akses data hingga 21 Mbps.
Melalui penggelaran proyek Next Generation Flash ini, pelanggan kartuHALO akan diprioritaskan untuk memperoleh akses data berupa kemudahan mendapat koneksi dan kecepatan akses yang lebih tinggi dibanding pelanggan prabayar. Dengan adanya prioritas ini, maka secara otomatis pelanggan kartuHALO mendapat kemungkinan lebih besar untuk memperoleh kecepatan maksimal dari teknologi HSPA+.
Untuk tahap awal, teknologi HSPA+ tersedia bagi pelanggan di Jakarta dan selanjutnya hingga akhir tahun ini bertahap akan hadir di Yogyakarta, Semarang, Medan, dan Surabaya. Pelanggan di kota-kota lainnya juga secara bertahap akan dapat mengoptimalkan kecepatan akses data layanan ini sehingga pada tahun 2010 total 24 kota di seluruh Indonesia sudah terlayani teknologi wireless broadband ini. “Proyek Next Generation Flash ini selain merupakan bagian dari tanggung jawab bisnis sebagai pemimpin di industri selular Indonesia, juga sebagai wujud kepedulian Telkomsel untuk selalu siap memandu industri ini menghadapi perkembangan evolusi teknologi terkini. Momentum ini merupakan bagian dari proses panjang dan menyeluruh dalam rangka memandu industri memasuki babakan baru mobile broadband. Pengimplementasian proyek ini menjadi salah satu bagian dari alokasi investasi Telkomsel tahun ini yang besarnya Rp 13 triliun,” ungkap Sarwoto.
Kini pengguna Telkomsel Flash meningkat 700 persen menjadi 1,4 juta dibanding awal 2009 yang hanya 200.000. Diperkirakan pada 2010 pelanggan mobile selular Indonesia akan menembus angka 150 juta dan pengguna internet 50 juta. Mobile selular dan internet akan berkonvergensi, di mana kehadiran mobile wireless internet broadband menjadi solusi para pengguna internet yang mempunyai tingkat mobilitas tinggi dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Potensi pengguna mobile broadband diperkirakan mencapai 5 - 6 juta di akhir 2010. (dal)
0 komentar
Posting Komentar