Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Translate

Blogroll

BISNIS ANDA KITA

Senin, 02 November 2009

BMT Mitra Umat Gandeng Ulama

SILATURAHIM - BMT Mitra Umat saat menggelar silaturahim bersama ulama di Pondok Pesantren Ummu Aminah.

PEKALONGAN - BMT Mitra Umat menggelar silaturahim antara Mitra Umat dan Ulama yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Ummu Aminah, Jumat (30/10) malam. Hal itu sebagai terobosan dan strategi membangun dan meningkatkan kadar syariah atau konsistensi syariah atas pelayanan dan produk-produknya. Hal ini dimaksudkan sebagai kajian atau evaluasi oleh Mitra Umat, baik melalui diskusi-diskusi internal, maupun konsultasi dengan Dewan Syariah Nasional.
“Sebenarnya sih hal ini sebagai suatu keniscayaan saja pada BMT Mitra Umat. Hal ini bukanlah sebagai suatu strategi atau apapun. Karena memang Mitra Umat harus senantiasa meningkatkan kadar syariahnya. Namanya saja BMT, maka produk atau pelayanan yang dijual haruslah syar’i, sehingga kami memang harus senantiasa membenahi agar sesempurna mungkin kesyariahan Mitra Umat,” jelas Bendahara Mitra Umat, Zaenal Muttaqin.
BMT Mitra Umat sebagai pelaku bisnis lembaga keuangan mikro berbasis syariah dengan rendah hati mengakui bahwa BMT Mitra Umat belumlah sempurna dalam hal penerapan kesyariahannya. “Walaupun kami mencoba secara optimal untuk selalu meningkatkan kadar syariah dalam operasionalisasi kami, namun kami yakin sekali bahwa BMT Mitra Umat masih berada dalam konsistensi penerapan sistem syariah yang belum sempurna benar. Hal ini semata-mata karena penguasaan kami yang belum pula sampai pada penguasaan yang sempurna,” kata Zaenudin selaku Ketua Mitra Umat dalam keterangan khusus kepada Radar.
Zaenudin menambahkan, “Bahkan program-program bantuan pemerintah yang berbasis bukan bagi hasil atau berbasis bunga yang skimnya diberikan kepada koperasi-koperasi, yaitu seperti bantuan pengguliran dana BBM kurang lebih tahun 2000 sampai yang paling akhir, yaitu bantuan LPDB (Lembaga Penyaluran Dana Bergulir) tahun 2009 telah kami tolak atau kami tidak mengambilnya. Itulah mungkin yang di kalangan BMT-BMT yang lain kami dikenal sebagai BMT yang kolot. Bahkan pula dalam hal biaya administrasi pembiayaan, kami sama sekali tak pernah menarik biaya administrasi secara prosentase, kami hanya menarik biaya seperlunya, yaitu kurang lebih antara Rp 14.000 sampai Rp 16.000 sebagai biaya penggantian beberapa materai dan form cetakan. Biaya administrasi tersebut untuk seberapa pun besarnya pembiayaan. Itulah mungkin beberapa gambaran konsistensi kami secara praktik. Namun demikian, kami masih selalu bertanya-tanya apa iya kami sudah sesempurna mungkin merapkan praktik syariah," ujarnya dengan nada tanya.
Arif Budiharjo selaku Sekretaris Mitra Umat menambahkan, “Terus terang, kami mengundang para ulama dalam Silaturahim Mitra Umat dengan Ulama ini dimaksudkan bahwa kami masihlah jauh dari penguasaan yang sempurna atas ilmu ekonomi syariah, oleh karena itu kami sangat merasa perlu mendekat dan merapat kepada para ulama, agar kami mendapatkan fatwa, nasehat, koreksi, dan berbagai macam input demi perbaikan dan pembenahan menuju sempurnanya penerapan sistem syariah di BMT Mitra Umat,” ujarnya
Silaturahim antara Mitra Umat dan Ulama tersebut dihadiri beberapa anggota, juga beberapa ulama seperti KH Abdullah Ahmad, Ust H Isa Muchsin, Kyai Asnawi Bin, Kyai Bisri Musthofa, KH Faizin Sofwan, Ust Drs H Nur Chozin, KH Abu Hasyim Ghozi, Ust M Tafsir, Ust Ahmad Mundzakir. Diantara yang hadir juga terdapat tokoh masyarakat di wilayah krapyak seperti H. Abdullah Usman dan calon anggota Mitra Umat yang juga seorang ulama, yaitu Ust Yahya Muchsin.
Dalam silaturrohim tersebut banyak masukan-masukan bagi Mitra Umat, seperti dari KH Abdullah Ahmad agar BMT Mitra Umat terus menerus mengupayakan semakin syari dalam kerjanya. K Abu Hasyim Ghozi juga menyarankan, agar sebaiknya dihindarkan biaya asuransi dalam hal pembiayaan. Sementara Ust H Nur Chozin menambahkan agar Bai’ Bits Taman Ajil jangan sampai terjerumus kepada Bai’ Muthor yang dilarang oleh Rosulullah, serta masih banyak masukan lainnya dari para ulama.
“Insya Allah apa yang menjadi rekomendasi dan masukan-masukan para ulama tersebut akan kami perhatikan, dan mungkin dalam waktu segera ini, kami akan mengumpulkan elemen-elemen yang terkait,” pungks Zaenudin. (dal)

0 komentar