Sebanyak 60 remaja putri Pekalongan bersaing dalam pemilihan "Putri Batik Pekalongan 2009" yang digelar Pasar Raya Sri Ratu Pekalongan, bekerjasama dengan Poster Entertainment.
PEKALONGAN - Ketua panitia Poster Entertainment, Budi Kristanto menyatakan, peserta yang kini bersaing memperebutkan predikat putri batik Pekalongan, berusia antara 5 sampai 25 tahun yang terbagi menjadi tiga kategori yakni, anak-anak, pra remaja dan remaja.
Menurutnya, event tersebut digelar dengan tujuan selain mencari bakat dan potensi putri batik Pekalongan, juga sebagai salah satu bentuk apresiasi telah dikukuhkannya batik sebagai warisan budaya Indosesia oleh UNESCO beberapa waktu lalu.
"Kami ingin melestarikan kebudayaan batik, dan ingin menanamkan kepedulian kepada remaja putri di Pekalongan terhadap kerajinan batik yang merupakan hasil budaya leluhur," katanya menjelaskan.
Layaknya pemilihan Putri Indonesia, pemilihan putri batik ini juga melalui berbagai tahapan seleksi yang cukup ketat. Mulai dari tata rias, busana batik yang dikenakan, aksi saat berjalan di atas catwalk, performance dan penilaian secara keseluruhan dari penampilan peserta.
Para peserta saling berlomba dan masing-masing berupaya untuk menunjukkan penampilan terbaiknya, untuk memperebutkan trophy dari Wakil Wali Kota Pekalongan.
"Sebelum mereka mengikuti event ini, terlebih dahulu para peserta diberikan pelatihan supaya mereka bisa tampil sempurna dan maksimal saat pemilihan tiba. Ya sekitar dua atau tiga mingguan lah," papar Budi Kristanto.
Ada tiga juri yang dilibatkan dalam pemilihan "Putri Batik Pekalongan 2009", yang pada dasarnya mempunyai basic dalam dunia modelling, salah satu diantaranya adalah Peny Martin mantan model tahun 1994 dan gadis sampul. Dalam ajang itu, juga diperagakan busana dari koleksi Batik Zikin yang cukup terkenal, dan turut mensponsori jalannya event tersebut. Tak hanya itu, pihak Pemerintah Kota Pekalongan pun ikut memberikan dukungan. Tidak lupa pihak Sri Ratu Merdeka yang telah memfasilitasi perhelatan itu, sehingga bisa berjalan dengan lancar dan sangat apik. (anis)
Menurutnya, event tersebut digelar dengan tujuan selain mencari bakat dan potensi putri batik Pekalongan, juga sebagai salah satu bentuk apresiasi telah dikukuhkannya batik sebagai warisan budaya Indosesia oleh UNESCO beberapa waktu lalu.
"Kami ingin melestarikan kebudayaan batik, dan ingin menanamkan kepedulian kepada remaja putri di Pekalongan terhadap kerajinan batik yang merupakan hasil budaya leluhur," katanya menjelaskan.
Layaknya pemilihan Putri Indonesia, pemilihan putri batik ini juga melalui berbagai tahapan seleksi yang cukup ketat. Mulai dari tata rias, busana batik yang dikenakan, aksi saat berjalan di atas catwalk, performance dan penilaian secara keseluruhan dari penampilan peserta.
Para peserta saling berlomba dan masing-masing berupaya untuk menunjukkan penampilan terbaiknya, untuk memperebutkan trophy dari Wakil Wali Kota Pekalongan.
"Sebelum mereka mengikuti event ini, terlebih dahulu para peserta diberikan pelatihan supaya mereka bisa tampil sempurna dan maksimal saat pemilihan tiba. Ya sekitar dua atau tiga mingguan lah," papar Budi Kristanto.
Ada tiga juri yang dilibatkan dalam pemilihan "Putri Batik Pekalongan 2009", yang pada dasarnya mempunyai basic dalam dunia modelling, salah satu diantaranya adalah Peny Martin mantan model tahun 1994 dan gadis sampul. Dalam ajang itu, juga diperagakan busana dari koleksi Batik Zikin yang cukup terkenal, dan turut mensponsori jalannya event tersebut. Tak hanya itu, pihak Pemerintah Kota Pekalongan pun ikut memberikan dukungan. Tidak lupa pihak Sri Ratu Merdeka yang telah memfasilitasi perhelatan itu, sehingga bisa berjalan dengan lancar dan sangat apik. (anis)
0 komentar
Posting Komentar