SEMARANG - Next Generation Flash merupakan proyek peningkatan teknologi jaringan Telkomsel dari sebelumnya HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) 7,2 Mbps ke teknologi HSPA+ (High Speed Packet Access +), dimana teknologi wireless broadband ini mampu menghadirkan kecepatan akses data hingga 21Mbps.
VP Telkomsel Area Jawa Bali, Gilang Prasetya mengatakan, ”Seiring dimulainya babakan baru era layanan mobile broadband yang ditandai dengan penambahan frekuensi 3G, Telkomsel berkomitmen penuh untuk menyiapkan seluruh jaringan telekomunikasi dengan menghadirkan Bandwith dengan kapasitas jaringan yang mampu melayani hingga 16 juta pelanggan data hingga akhir tahun 2009, serta didukung jaringan 3G terluas dengan sekitar 4.000 Node B atau BTS 3G yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dari Sumatera hingga wilyah timur Indonesia,” kata Gilang dalam sambutannya di acara Launching Next Generation Flash, Kamis (12/11) kemarin di Hotel Ciputra Semarang.
Peluncuran proyek ini merupakan bagian dari upaya Telkomsel dalam menghadirkan layanan mobile broadband yang lebih berkualitas. Jadi upaya ini semakin menguatkan komitmen Telkomsel dalam berinvestasi sekaligus memandu perkembangan industry telekomunikasi selular di Indonesia memasuki babakan baru era layanan mobile broadband.
Sedangkan Wakil Walikota Semarang Mahfud Ali mengatakan, “Telkomsel selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi pelanggannya, semoga dengan adanya Next Generation Flash ini di harapkan mampu memberikan banyak manfaat bagi pelanggan, khususnya pelanggan yang ada di wilayah Semarang,” katanya.
Telkomsel memperoleh tambahan frekuensi 3G yang ditandai dengan dikeluarkannya surat Keputusan Menteri komunikasi dan informasi tanggal 1 September 2009 Nomor:268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 tentang Penetapan Alokasi Tambahan Blok Pita Frekuensi Radio, Besaran Tarif dan Skema Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio bagi Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular IMT-2000 Pada Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz.
Dengan tambahan frekuensi 3G yang baru ini, Telkomsel mampu menambah kapasitas jaringan untuk layanan data serta melakukan evolusi dengan melanjutkan roadmap ke teknologi HSPA dan HSPA+, di mana pelanggan layanan mobile broadband dapat merasakan pengalaman baru memanfaatkan kecepatan akses data hingga 21 Mbps. Melalui penggelaran proyek Next Generation Flash ini, pelanggan kartuHALO akan di prioritaskan untuk memperoleh akses data berupa kemudahan mendapat koneksi dan kecepatan akses yang lebih tinggi di banding pelanggan prabayar. Dengan adanya prioritas ini, maka secara otomatis pelanggan kartuHALO mendapat kemungkinan lebih besar untuk memperoleh kecepatan maksimal dari teknologi HSPA+.
GM Sales & CS Telkomsel Reg Jateng DIY menambahkan, ”Semarang merupakan kota yang ke-3, setelah sebelumnya Next Generation Flash diluncurkan di Jakarta dan Jogjakarta, untuk tahap awal ini teknologi HSDPA+ hanya tersedia bagi pelanggan di 3 kota tersebut, tapi untuk target akhir tahun ini diharapkan hadir juga di 10 kota besar lainnya, seperti Medan, Surabaya, dan beberapa kota besar lainnya. Diharapkan hingga tahun 2010 total 24 kota besar di seluruh Indonesia sudah terlayani teknologi wireless broadband ini,” jelas Roosman.
Komitmen kuat Telkomsel dalam menyukseskan kehadiran layanan 3G dan mobile broadband di Indonesia sangat jelas terlihat. Mulai dari sukses uji coba layanan 3G pertama di Indonesia pada tanggal 26 Mei 2005 yang dilanjutka dengan peluncuran secara komersial tanggal 14 September 2006, rollout jaringan 3G secara cepat, serta banyaknya ragam konten layanan 3G. Yang utama adalah konsistensi kelanjutan roadmap teknologi 3G, HSDPA, HSPA, HSPA+, serta yang akan datang adalah uji coba Long Term Evolution (LTE), di mana dengan teknologi ini layanan data dapat di akses dengan kecepatan hingga 100Mbps.
“Hingga saat ini julah pelanggan Telkomsel Flash meninkat 700 persen, menjadi 1,4 juta di banding jumlah di awal tahun 2009 yang hanya 200 ribu pelanggan, di harapkan pada tahun 2010 jumlah pelanggan mobile selular di Indonesia akan menembus angka 150 juta dan pengguna internet 50 juta. Mobile selular dan internet akan berkonvergensi, di mana kehadiran mobile wireless internet broadband menjadi solusi para pengguna internet yang mempunyai tingkat mobilitas tinggi dalam melakukan aktivitas sehari – hari. Potensi pengguna mobile broadband diperkirakan mencapai 5 – 6 juta akhir tahun 2010,” pungkas Gilang. (Anang/dal)
VP Telkomsel Area Jawa Bali, Gilang Prasetya mengatakan, ”Seiring dimulainya babakan baru era layanan mobile broadband yang ditandai dengan penambahan frekuensi 3G, Telkomsel berkomitmen penuh untuk menyiapkan seluruh jaringan telekomunikasi dengan menghadirkan Bandwith dengan kapasitas jaringan yang mampu melayani hingga 16 juta pelanggan data hingga akhir tahun 2009, serta didukung jaringan 3G terluas dengan sekitar 4.000 Node B atau BTS 3G yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dari Sumatera hingga wilyah timur Indonesia,” kata Gilang dalam sambutannya di acara Launching Next Generation Flash, Kamis (12/11) kemarin di Hotel Ciputra Semarang.
Peluncuran proyek ini merupakan bagian dari upaya Telkomsel dalam menghadirkan layanan mobile broadband yang lebih berkualitas. Jadi upaya ini semakin menguatkan komitmen Telkomsel dalam berinvestasi sekaligus memandu perkembangan industry telekomunikasi selular di Indonesia memasuki babakan baru era layanan mobile broadband.
Sedangkan Wakil Walikota Semarang Mahfud Ali mengatakan, “Telkomsel selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi pelanggannya, semoga dengan adanya Next Generation Flash ini di harapkan mampu memberikan banyak manfaat bagi pelanggan, khususnya pelanggan yang ada di wilayah Semarang,” katanya.
Telkomsel memperoleh tambahan frekuensi 3G yang ditandai dengan dikeluarkannya surat Keputusan Menteri komunikasi dan informasi tanggal 1 September 2009 Nomor:268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 tentang Penetapan Alokasi Tambahan Blok Pita Frekuensi Radio, Besaran Tarif dan Skema Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio bagi Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular IMT-2000 Pada Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz.
Dengan tambahan frekuensi 3G yang baru ini, Telkomsel mampu menambah kapasitas jaringan untuk layanan data serta melakukan evolusi dengan melanjutkan roadmap ke teknologi HSPA dan HSPA+, di mana pelanggan layanan mobile broadband dapat merasakan pengalaman baru memanfaatkan kecepatan akses data hingga 21 Mbps. Melalui penggelaran proyek Next Generation Flash ini, pelanggan kartuHALO akan di prioritaskan untuk memperoleh akses data berupa kemudahan mendapat koneksi dan kecepatan akses yang lebih tinggi di banding pelanggan prabayar. Dengan adanya prioritas ini, maka secara otomatis pelanggan kartuHALO mendapat kemungkinan lebih besar untuk memperoleh kecepatan maksimal dari teknologi HSPA+.
GM Sales & CS Telkomsel Reg Jateng DIY menambahkan, ”Semarang merupakan kota yang ke-3, setelah sebelumnya Next Generation Flash diluncurkan di Jakarta dan Jogjakarta, untuk tahap awal ini teknologi HSDPA+ hanya tersedia bagi pelanggan di 3 kota tersebut, tapi untuk target akhir tahun ini diharapkan hadir juga di 10 kota besar lainnya, seperti Medan, Surabaya, dan beberapa kota besar lainnya. Diharapkan hingga tahun 2010 total 24 kota besar di seluruh Indonesia sudah terlayani teknologi wireless broadband ini,” jelas Roosman.
Komitmen kuat Telkomsel dalam menyukseskan kehadiran layanan 3G dan mobile broadband di Indonesia sangat jelas terlihat. Mulai dari sukses uji coba layanan 3G pertama di Indonesia pada tanggal 26 Mei 2005 yang dilanjutka dengan peluncuran secara komersial tanggal 14 September 2006, rollout jaringan 3G secara cepat, serta banyaknya ragam konten layanan 3G. Yang utama adalah konsistensi kelanjutan roadmap teknologi 3G, HSDPA, HSPA, HSPA+, serta yang akan datang adalah uji coba Long Term Evolution (LTE), di mana dengan teknologi ini layanan data dapat di akses dengan kecepatan hingga 100Mbps.
“Hingga saat ini julah pelanggan Telkomsel Flash meninkat 700 persen, menjadi 1,4 juta di banding jumlah di awal tahun 2009 yang hanya 200 ribu pelanggan, di harapkan pada tahun 2010 jumlah pelanggan mobile selular di Indonesia akan menembus angka 150 juta dan pengguna internet 50 juta. Mobile selular dan internet akan berkonvergensi, di mana kehadiran mobile wireless internet broadband menjadi solusi para pengguna internet yang mempunyai tingkat mobilitas tinggi dalam melakukan aktivitas sehari – hari. Potensi pengguna mobile broadband diperkirakan mencapai 5 – 6 juta akhir tahun 2010,” pungkas Gilang. (Anang/dal)
0 komentar
Posting Komentar