MNC Sky Vision Tawarkan IPO
JAKARTA - PT MNC Sky Vision Tbk akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO sebanyak-banyaknya 1.412.776.000 saham biasa atas nama setara sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan Perseroan setelah Penawaran Umum dengan nilai nominal Rp100 setiap saham, yang terdiri dari saham baru sebanyak-banyaknya
847.666.000 saham biasa atas nama dan sebanyak-banyaknya 565.110.000 saham biasa atas nama milik PT Bhakti Investama Tbk sebagai Pemegang Saham Penjual (Saham
Divestasi), yang ditawarkan kepada masyarakat.
"Perseroan merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan usaha utama berupa Jasa
Penyiaran Televisi Berlangganan dengan jumlah pelanggan sebanyak 1.162.872
pelanggan per tanggal 31 Desember 2011, atau memiliki pangsa pasar terbesar yaitu sebesar 69,6% berdasarkan data yang disediakan oleh Media Partners Asia - April 2012. Jumlah pelanggan tumbuh sekitar 44,6% dari jumlah pelanggan sebanyak 804.158 pada periode yang sama tahun 2010," jelas Direktur Utama Perseroan, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, pada acara Public Expose & Due Diligence Meeting IPO Perseroan di Jakarta, (15/6).
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo menambahkan, "Dana hasil dari IPO yang akan
diterima oleh Perseroan (setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi) adalah sekitar 70%, akan digunakan untuk belanja modal untuk pembelian peralatan penyiaran seperti dekoder, antena, kartu tayang dan peralatan penunjang penyiaran lainnya. Sisanya akan dialokasikan untuk melunasi pinjaman kepada
pemegang saham (Global Mediacom) dan Bank BRI dan untuk modal kerja."
Perseroan sebagai pelopor dan pemimpin pasar TV berlangganan pada saat ini memiliki dua merek televisi berlangganan terkemuka, yaitu Indovision, Top TV, dan juga melalui merek OkeVision. Melalui ketiga merek tersebut Perseroan menawarkan kepada para pelanggan pilihan luas, mencakup program televisi lokal
dan internasional, yang disiarkan langsung ke rumah atau tempat usaha pelanggan melalui transponder S-band dengan menggunakan satelit Indostar-II. Spektrum S-band merupakan frekuensi yang paling sesuai untuk iklim tropis
di Indonesia karena lebih tahan terhadap gangguan cuaca dan curah hujan serta mampu menyiarkan kualitas siaran yang jauh lebih baik dibandingkan frekuensi lain yang kurang sesuai seperti C-band ataupun KU-band.
Perseroan berkeyakinan telah berhasil membedakan pelayanan dibandingkan dengan operator pay TV lainnya dengan pelayanan channel premium terlengkap dan channel eksklusif terbanyak. Saat ini Perseroan menawarkan kepada pelanggannya 110 channel internasional dan lokal diantaranya termasuk 21 channel eksklusif yang menawarkan genre berbeda-beda, termasuk olahraga, gaya hidup, anak-anak, berita, dokumenter, musik dan film. Channel yang kami tawarkan saat ini dapat
ditingkatkan menjadi 160 channel setelah proses migrasi dari sistem MPEG-2 ke MPEG-4 selesai dilakukan.
Perseroan saat ini memiliki hak siar eksklusif terbanyak dibandingkan dengan pesaing lainnya yaitu dengan 21 channel eksklusif yang terdiri dari 8i, BabyTV, BBC Knowledge, CBeebies, Ginx, GOLF Channel, iConcerts, LIFE,
MNC Business, MNC Entertainment, MNC Lifestyle, MNC Music, MNC Muslim, MNC
News, MNC Sports 1, MNC Sports 2,
MNCDrama, MNCComedy dan YoYo TV Asia
dan hak siar eksklusif DTH (Direct To Home) untuk menayangkan Warner TV dan RED di Indonesia.
KINERJA KEUANGAN
Per 31 Desember 2011 Perseroan memiliki jumlah aset sebesar Rp3.448 miliar, jumlah liabilitas sebesar Rp2.490 miliar dan jumlah ekuitas sebesar Rp958 miliar. Perseroan juga telah memperoleh laba komprehensif tahun berjalan atau laba bersih sebesar Rp65 miliar. Pada periode yang sama di tahun 2010, Perseroan memiliki jumlah aset sebesar Rp3.063 miliar, jumlah liabilitas sebesar Rp2.170 miliar dan jumlah ekuitas Rp893 miliar. Pendapatan Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp1,74 triliun, atau meningkat 23% dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2010 yang sebesar Rp1,41 triliun. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan Perseroan.
Sedangkan EBITDA yang disesuaikan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011
adalah sebesar Rp728 miliar, meningkat 39% dari Rp522 miliar untuk periode yang sama tahun sebelumnya. EBITDA marjin pada akhir tahun 2011 pun melonjak menjadi 42% dari 37% di akhir tahun 2010. Hal ini menunjukan bahwa Perseroan semakin efisien dan semakin menguntungkan.
Masa book building akan dimulai pada tanggal 2 Juli 2012 hingga 4 Juli 2012 dan ditargetkan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia rencananya pada tanggal 9 Juli 2012. (anang/dal)
0 komentar
Posting Komentar