TRANSAKSI - Sepanjang jalan di Sapuro saat peringatan haul Habib Ahmad bin Thalib Alatas dipenuhi pedagang kaget dari berbagai kota.
Pedagang Musiman Berbagai Daerah di Sapuro
Raih Rejeki dan Berkah Haul Habib Ahmad bin Thalib Alatas
Setiap tahun saat Haul Habib Ahmad bin Thalib Alatas di Sapuro, banyak didatangi pedagang kagetan yang memenuhi hampir sepanjang jalan menuju kompleks makam. Seperti apa sudah duka mereka?
Dari pantuan Radar, sudah sejak hari Jumat (29/6) hampir seluruh Jalan Irian dan Jalan Madura di kompleks cukup makam Habib Ahmad sudah penuh pedagang, baik dari lokal maupun luar kota.
Semakin mendekati hari pelaksanaan, seperti pantuan Radar pada hari Selasa (3/6) hampir di sepanjang jalan sudah dipenuhi pedagang berbagai macam barang, namun beberapa lokasi masih kosong yang belum disi oleh penjual.
Beberapa penjual sudah mulai bertransaksi dengan pembeli lokal maupun pendatang yang akan ikut dalam Haul tersebut. Dari beberapa yang mendatangi penjual terlihat merupakan pendatang dari luar kota. Dari tutur bahasa yang digunakan mengindikasikan mereka bukan orang Pekalongan, bahkan sebagian ada yang dari luar Jawa.
Mutmainah salah satu pedagang manisan mengungkapkan kondisinya akan sangat ramai sekali saat puncak peringatan. "Saya sudah datang kemarin (Senin 2/6), untuk persiapan membuat lapak dan menata dagangan. Tidurnya saya dan keluarga juga di sini," tuturnya sambil menunjukkan alas tidur dibawah lapak dagangannya.
"Hampir setiap tahun saya berjaulan disini, karena sudah terbiasa. Bahkan kami berkeliling dari satu haul ke haul lain untuk berjualan manisan. Selain untuk mencari rejeki juga untuk mencari berkah. Dan alhamdulillah cukup lancar dagang saya selama ini," ungkap pedagang asal Pemalang tersebut.
Sama halnya Yono asal Purbalingga, dia bersama kelurganya yang merupakan pedagang keliling untuk menjual aneka makan kecil dan oleh-oleh. "Kami dari dulu berkeliling daerah-daerah di Jawa, terutama saat haul-haul Habib. Dari Jawa Timur sampai Jawa Barat, kami ingin menyemarakkan dan berharap barokah dari haul tersebut," terangnya.
Sedikit berbeda dengan yang lain, karena memiliki mobil pick up, mereka tidurnya lebih lumayan. Bergantian dnegan saudaranya tidur didalam mobil,dan sebagian bagian belakang disulap sebagai tempat istirahat.
Berbeda dengan beberapa pedagang lokal yang ada disekitar tempat tersebut. Mereka bisa pulang kerumah masing-masin untuk istirahat saat menjelang malam. Seperti penjual makanan ringan dan gorengan yang tidak mau menyebutkan namanya. "Saya jualan saat ada acara saja, lumayan penghasilannya bisa untuk berkal bulan puasa nanti. Karena bawanya tidak banyak, jualan saya cepat laku langsung pulang," tutur warga Kergon tersebut.
Berdagang adalah pilihan hidup bagi sebagian besar orang, namun bagi pedagang keliling seperti mereka adalah tantangan. Semoga mereka mendapat apa yang diinginkan dari aktifitasnya. (bunda manis)
0 komentar
Posting Komentar