Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Translate

Blogroll

BISNIS ANDA KITA

Selasa, 22 Januari 2013

Impikan Pameran Lebih Besar



LIHAT - Ketua KONI Kota Pekalongan, Ricsa Mangkula saat melihat lukisan hasil karya seniman lokal dalam pembukaan oameran seni rupa 'harmoni', Minggu (1/7).

Impikan Pameran Lebih Besar
*Pembukaan Pameran Seni Rupa 'harmoni'

JETAYU - Untuk lebih menghargai karya seniman, Ketua KONI Kota Pekalongan, Ricsa Mangkula, menginginkan untuk membuat pameran seni rupa yang lebih besar dan mengambil tempat yang lebih bagus. Demikian dikatakan Ricsa saat membuka pameran seni rupa 'harmoni' di GOR Jetayu, Minggu (1/7) malam. Ricsa bahkan ingin mendatangkan seniman nasional untuk ikut serta dalam pameran tersebut.
"Saya sangat menghargai karya seniman, biasanya saya mengapresiasi dengan membeli karya tersebut. Namun kali ini saya ingin menghargai karya mereka dengan mengadakan pameran yang lebih besar," ucapnya. Pameran tersebut, lanjutnya, juga sebagai penutup masa kerja kepengurusan Dewan Kesenian Kota Pekalongan (DKKP) yang akan berakhir tahun ini. "Saya ingin agar teman-teman seniman ini bisa lebih dihargai, bukan berarti tempat untuk  pameran kali ini tidak bagus, tapi saya ingin agar pameran karya teman-teman bisa dipamerkan di tempat yang lebih bagus seperti hotel misalnya," tutur Ricsa.
Dikatakan Ricsa, dirinya juga yakin bahwa karya seniman lokal dapat bersaing dengan karya seniman-seniman luar daerah yang sudah ternama sekalipun. "Untuk itu perlu adanya suatu even yang besar yang dapat mendatangkan banyak orang maupun tokoh ataupun seniman nasional agar dapat membuka mata mereka bahwa karya seniman Kota Pekalongan dan sekitarnya juga mempunyai kualitas yang tidak kalah bagus," ucapnya lagi.
Sementara itu Ketua DKKP Kota Pekalongan, Aan Jindan, mengatakan tema dalam pameran tersebut mempunyai pesan agar masyarakat dapat memadukan kebudayaan modern dan kebudayaan lokal sehingga bisa tercipta keseimbangan dalam menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini.
"Kami tidak anti dengan kebudayaan modern, namun tetap harus melihat kebudayaan lokal agar jangan sampai hilang, sehingga dalam menjalani kehidupan di zaman sekarang ini kita dapat tetap seimbang," jelas Aan. Hal itulah yang mendasari dipilihnya tema 'harmoni' dalam pameran tersebut. "Disini dipamerkan lukisan yang memperlihatkan kebudayaan lokal dan juga meodern, atau bahkan keduanya. Kami berharap agar masyarakat dapat menangkap pesan tersebut," ucapnya lagi.
Dalam pameran 'harmoni' yang akan berlangsung mulai 1-6 Juli tersebut, ditampilkan sekitar 30 karya lukisan 14 pelukis dari Pekalongan, Batang, Kendal dan Pemalang yang tergabung dalam komunitas 'Apa?'. (bunda manis)

0 komentar