Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Translate

Blogroll

BISNIS ANDA KITA

Senin, 07 Januari 2013

Warga Papua Minati Batik



PRAKTEK - Salah satu rombongan dari Al Irsyad Papua saat membatik di Galeri Green Batik Haris.

Warga Papua Minati Batik

PEKALONGAN - Batik sudah menjadi primodona masyarakat Indonesia, dibuktikan dengan minat dari warga yang tinggal di Papua. Dalam kunjungannya ke Batik Harris Pekalongan di Jalan Patriot nomor 1 C Pekalongan, pada, Selasa (19/6),sekitar 10 orang pengurus Al Irsyad dari Kabupaten Kerong, Jayapura Papua yang datang sejak pukul 11 siang, sengaja untuk mengetahui proses membatik, dari yang paling dasar sampai bentuk jadinya.
"Kunjungan kami, memang tertarik untuk mengetauhi batik asli itu seperti apa. Khususnya di Batik Harris menggunakan pewarna alam yang cukup bagus dan ramah lingkungan," ujar M Maliki dari Al Irsyad Pekalongan yang mengantarkan rombongan.
"Sebenarnya rombongan ini awal tujuannya untuk study banding masalah pendidikan dan sistem belajar di tempat kami. Namun karena mereka tahu bahwa Pekalongan adalah basis batik terbesar di pulau Jawa, akhirnya mereka juga ingin mengetahui lebih jauh tentang seluk-beluk batik, terutama proses pembuatannya," lanjutnya kemudian.
Sementara itu, Harris sebagai tuan rumah mengungkapkan menerima dengan senang hati kedatangan rombongan dari Papua tersebut. "Saya sangat bangga masyarakat dari luar pulau Jawa bisa sangat tertarik dengan batik. Untuk itu saya dengan senang hati berbagi ilmu tentang perbatikan pada mereka," tuturnya.
Kepada romobongan Harris menjelankan secara detail bagaimana membuat batik dari pola batik, pewarnaan sampai produk siap pakai. Terutama untuk teknik pewarnaan, karena di tempatnya terkenal dengan teknik batik warna alam, hal tersebut menjadi tema utama dalam diskusi singkat yang diadakan.
"Menurut saya di Papua akan lebih mudah mendapatkan bahan baku untuk warna alam, karena alamnya masih luas dengan variasi tumbuhan yang unik-unik. Saya juga meminta mereka jika bersedia mengirim beberapa buah atau tumbuhan tertentu yang hanya ada di Papua untuk saya coba jadikan warna alam pada batik," ujarnya.
Juga ditegaskan olehnya, bahwa batik yang asli itu hasil dari kerajinan dan seni, dengan proses yang rumit dan memakan waktu. Sehingga wajar jika harganya cukup tinggi dibanding produk hasil batik sablon dan sejenisnya.
Dalam kesempatan kemarin juga disepakati, jika nantinya ada salah satu perwakilan Al Irsyad Papua yang ingin belajar batik, diijikan untuk belajar di galerinya. Mereka juga tertarik ingin membuat batik di Papua, bahkan ingin seragam siswanya ke depan juga dengan batik agar lebih unik. (Bunda Manis)

0 komentar